Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncuran PFI Chapter Makassar
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) telah meluncurkan PFI Chapter Makassar melalui acara Philanthropy Thought Leaders (PTL) ke-17 dengan tujuan untuk membangun kerja sama filantropi di tingkat sub-Nasional di Wisma Kalla, Kamis (10/10/2024).
Peluncuran PFI Chapter Makassar beserta diskusi yang diselenggarakan merupakan hasil kolaborasi antara PFI dengan Yayasan Hadji Kalla, Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI), Inovasi Ketahanan Komunitas (INANTA), Rumah Zakat, dan Human Initiative.
Tujuan utama acara ini adalah untuk memperkenalkan secara resmi PFI Chapter Makassar kepada para pemangku kepentingan dan praktisi filantropi di Sulawesi Selatan, serta mempromosikan PFI Chapter Makassar sebagai wadah untuk memperluas jaringan guna meningkatkan kolaborasi multi-pihak demi mendorong pencapaian pembangunan berkelanjutan di tingkat sub-nasional.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, yang mewakili Gubernur Sulsel, menyampaikan apresiasi atas peluncuran PFI Chapter Makassar yang diinisiasi oleh Perhimpunan Filantropi Indonesia sebagai upaya untuk memperluas jejaring dalam mendorong kolaborasi di Sulawesi Selatan.
“Karakter orang bugis sejalan dengan prinsip filantropi yang memiliki kemurahan sosial untuk senantiasa saling membantu, sehingga suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami bisa menjadi model untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan penanganan berbagai tantangan sosial dan budaya, ekonomi dan lingkungan hidup dengan tetap mempertahankan kearifan local dan prinsip-prinsip berkelanjutan, ungkapnya.
Rizal Algamar, Ketua Badan Pengurus PFI, menjelaskan bahwa Sulawesi Selatan, dengan potensi ekonomi yang besar dan keragaman sosial-budaya, menjadi tempat yang ideal untuk mengembangkan filantropi yang inovatif dan inklusif.
“Pengembangan chapter ini juga bertujuan untuk memperkuat sinergi antara sektor filantropi, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam mencapai tujuan pembangunan bersama melalui ko-kreasi, kolaborasi, dan aksi kolektif,” kata Rizal.
“Dengan adanya PFI Chapter Makassar, diharapkan akan terjalin kemitraan yang lebih erat dan kolaborasi yang lebih intensif dalam mengatasi isu-isu strategis, serta menjadi platform bagi anggota PFI dan mitra-mitra lainnya untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya dalam rangka meningkatkan dampak sosial dari program-program filantropi yang ada di Sulawesi Selatan,” tambahnya.
Secara geografis dan demografis, Sulawesi Selatan memiliki keunikan tersendiri yang menuntut pendekatan filantropi yang responsif terhadap kebutuhan lokal. PFI melihat pentingnya kehadiran di wilayah ini melalui pembentukan Chapter yang berperan sebagai penghubung antara berbagai pemangku kepentingan.
Rizal menegaskan bahwa peluncuran PFI Chapter Makassar bukan hanya sebagai acara seremonial, melainkan juga sebagai simbol komitmen PFI untuk terus memperluas jaringan, mendorong kolaborasi, dan meningkatkan efektivitas gerakan filantropi di Indonesia.
Harapannya, inisiatif ini dapat menginspirasi provinsi lain untuk mengembangkan pendekatan filantropi yang lebih strategis sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing.
Mohammad Zuhair, yang mewakili Yayasan Hadji Kalla sebagai tuan rumah kegiatan, menyatakan bahwa pembukaan cabang PFI di Makassar merupakan hasil persiapan dan perencanaan yang matang yang didukung oleh Yayasan Hadji Kalla.
“Lembaga kami telah menikmati beragam manfaat dengan aktif berjejaring dan mengikuti beragam kegiatan yang dilakukan oleh PFI untuk anggota-anggotanya. Sehingga diharapkan ke depan, adanya chapter di Makassar ini akan mempermudah para aktor filantropis lokal merasakan manfaat serupa ke depan,” ujar Zuhair.
Pada acara PTL ke-17, turut hadir narasumber terkemuka dalam bidang filantropi, antara lain Andi Bakti Haruni dari Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Timotheus Lesmana Wanadjaja dari Dewan Penasihat PFI, dan Muhammad Yusri Zamhuri dari SDGs Center Universitas Hasanuddin. Diskusi dimoderatori oleh Leonardy Sambo dari Yayasan INANTA.
Tentang Perhimpunan Filantropi Indonesia
Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) merupakan organisasi nirlaba dan independen yang bertujuan untuk memajukan sektor filantropi di Indonesia.
Dengan lebih dari 190 anggota individu, yayasan, dan perusahaan, PFI bertekad meningkatkan jumlah dan kualitas filantropi di Indonesia sebagai upaya untuk memperkuat peran masyarakat sipil dalam pembangunan sosial, kemanusiaan, dan lingkungan. PFI berperan sebagai wadah utama bagi para pegiat filantropi dan pemikir terkemuka untuk memperkuat ekosistem filantropi guna mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Informasi lebih lanjut mengenai Perhimpunan Filantropi Indonesia dapat dilihat di https://filantropi.or.id
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan