Dalam pandangan Arsyad, Luwu Utara diibaratkan sebagai sebuah rumah yang telah dibangun oleh beberapa kepala daerah sebelumnya. Namun, ia menegaskan bahwa rumah ini masih jauh dari kata sempurna.

“Banyak yang sudah dibangun, tapi masih banyak yang perlu dibenahi,” tuturnya, sambil menjelaskan bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan ekonomi masyarakat menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan ke depannya.

Dengan latar belakangnya sebagai seorang pengusaha di sektor pertambangan, Arsyad memiliki visi besar untuk memajukan pertanian, peternakan, dan perkebunan yang lebih modern dan berkelanjutan di Luwu Utara.

“Kita harus membangun usaha rakyat secara masif dan membuka lapangan kerja baru yang layak. Ini bukan sekadar janji politik, ini adalah kebutuhan nyata masyarakat kita,” tegasnya dengan penuh keyakinan.

Tak hanya itu, Arsyad juga menekankan pentingnya membangun infrastruktur strategis seperti pembangkit listrik tenaga air serta sekolah kejuruan yang dapat menyiapkan tenaga kerja siap pakai.

Menurutnya, pendidikan vokasi akan menjadi kunci dalam menciptakan generasi muda yang mampu bersaing di era industri yang semakin modern.

Di tengah berbagai isu yang beredar, salah satunya terkait tuduhan bahwa keikutsertaannya di Pilkada Lutra adalah untuk memecah suara demi keuntungan Muhammad Fauzi, Arsyad menepisnya dengan tegas.

“Saya tidak pernah bertemu dengan Fauzi ataupun Ibu Indah. Fitnah seperti ini sangat tidak berdasar,” katanya.

Sementara itu, Prof Jasruddin, selaku Ketua Dewan Pakar KKLR, dalam sambutannya menegaskan bahwa untuk membangun Luwu Utara dibutuhkan seorang pemimpin yang berpengalaman, visioner, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap masalah-masalah daerah.

Ia melihat Arsyad Kasmar sebagai sosok yang memenuhi kriteria tersebut, terutama dengan latar belakangnya yang kaya pengalaman dan kemampuannya merumuskan solusi konkret untuk tantangan yang ada.