“Saya menyampaikan ini karena saya tahu, yang ada di depan saya jauh lebih mampu untuk menjadi pemimpin ke depannya. Saudara-saudara dan adekku di depan saya, pasti bisa lebih mandiri dan hebat tanpa berdiri di belakang orang tua sambil tepuk tangan. Minta maaf adek bro, pemerintahan ini bukan untuk main-main,” katanya.

Ilham menyebut, dirinya tidak pernah hadir kampanye dengan program yang mendramatisir personal, karena berkompetisi yang baik adalah memberi harapan dengan program yang baik bagi masyarakat.

“Kalau kompetisinya hadir dengan drama-drama Korea, jangan ya dek ya, jangan!” katanya.

Menurut Ilham, kontestasi Pilkada juga bukan hanya soal pemenuhan syahwat politik, bukan pula jago membuat drama sehingga dikasihani dan dipilih.

Ruang kontestasi Pilkada merupakan ruang untuk memberikan pencerahan dan pendidikan politik kepada masyarakat. Pilkada juga bukan tempat mengintimidasi dan mengancam sesama di Bantaeng.

“Ini kita baru gas tipis-tipis ya. Pilkada bukan tempat kita saling mencederai sesama kita di Bantaeng,” katanya.

Sementara itu, calon wakil bupati yang mendampinginya, Kanita Kahfi mengatakan, malam itu malam istimewa baginya.

“Malam paling Istimewa, saat saya berulang tahun. Saya hanya minta kado istimewa yang akan kita persembahkan pada 27 November nanti. Kado istimewa itu adalah kemenangan Ilham-Kanita bersama masyarakat Bantaeng pada 27 November mendatang,” katanya.