RAKYAT NEWS – Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kota Madiun memiliki peran penting dalam sistem pembangunan menjaga ketahanan kesehatan masyarakat nasional.

PAFI Kota Madiun yang beralamat di Jl. Imam Bonjol, Krajan, Klagenserut, Kabupaten Madiun, Jawa Timur
telah membangun sistem pertahanan kesehatan masyarakat melalui kolaborasi program peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

Sebagaimana ditulis laman resmi PAFI Kota Madiun di laman resminya pafikotamadiun.org selain terus mendorong bangun sistem penjagaan ketahanan kesehatan masyarakat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) juga berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui berbagai pandangan dan inovasi.

Madiun sebagai Kota terbesar ke-4 di Jawa Timur setelah Surabaya, Malang, dan Kediri ini terletak 150 km di sebelah barat Kota Surabaya Privinsi Jawa Timur.

Di Kota ini juga terdapat Industri Kereta Api (INKA) yang merupakan pabrik pembuatan kereta api terbesar se-Asia Tenggara dan memiliki sekolah tinggi perkeretaapian, yakni salah satunya Politeknik Perkeretaapian Indonesia.

Sebagai kota terbesar di Jawa Timur hal itu memberi keistimewaan khusus bagi Kota Madiun ini untuk terus berkolaborasi terutama dalam sistem bangun pelayanan kesehatan masyarakat.

Kota Madiun sebagai kota yang kaya dan dikenal dengan ragam julukan seperti Kota Gadis, Kota Brem, Kota Pecel, Kota Sastra, Kota Budaya, dan Kota Industri, hal ini memberi pengertian bagi tenaga ahli kefarmasian untuk selalu belajar membaca kebutuhan masyarakatnya, oleh karenanya berkolaborasi dengan dukungan dari komunitas kesehatan yang solid hingga tingkat desa maupun kelurahan menjadi prioritas wujudkan program dalam rangka menjangaku pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Maka PAFI melangkah berkolaborasi dengan instansi pemerintah dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan kesehatan yang efektif.

Adapun beberapa aspek kolaborasi antara PAFI dan instansi pemerintah dalam mengembangkan kebijakan kesehatan di Indonesia.

1. Peran Vital PAFI

PAFI adalah organisasi profesi dan memiliki anggota dari berbagai kalangan termasuk akademisi, praktisi, dan peneliti bidang farmasi. Sumber daya manusia yang kompeten yang PAFI miliki itu merupakan nilai lebih yang bisa memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kebijakan kesehatan.

Peran dan tujuan utama PAFI adalah memastikan bahwa setiap kebijakan yang dibuat menjamin meningkatnya kualitas layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

2. Sinergi PAFI dengan Instansi Pemerintah

Sinergi atau kerjasama antara PAFI dan instansi pemerintah sangat penting dalam mencapai tujuan-tujuan strategis nasional dalam bidang kesehatan.

Instansi pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), punya wewenang merumuskan dan menerapkan kebijakan kesehatan.

Sinergi ini memungkinkan adanya kolaborasi antara keahlian teknis PAFI dan wewenang regulatif instansi pemerintah, sehingga kebijakan yang dihasilkan tepat, efektif, dan berbasis data serta bukti.

3. Kebijakan Obat dan Farmasi

Salah satu bidang utama dalam PAFI adalah pengembangan teknis atas kebijakan terkait obat dan farmasi.

PAFI bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM untuk memastikan bahwa regulasi mengenai produksi, distribusi, dan penggunaan obat memenuhi standar yang akurat.

PAFI memberi masukan keilmuan pada hal-hal teknis untuk membantu pemerintah dalam menyusun regulasi yang adil, adaftif, dan efektif.

Sebagai contoh, kontribusi PAFI dalam pengembangan pedoman penggunaan obat yang rasional. Sebagai pedoman yang memastikan bahwa penggunaan obat di Indonesia aman, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan medis.

Dengan demikian, peran kontribusi PAFI dapat membantu mencegah penggunaan obat yang tidak tepat dan mengurangi risiko efek samping yang merugikan masyarakat serta pasien.

4. Kualitas Layanan Kesehatan

Kolaborasi antara PAFI dan instansi pemerintah juga pada peningkatan kualitas layanan kesehatan. PAFI menyediakan pelatihan dan sertifikasi bagi para ahli farmasi. Halnini guna memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.

PAFI bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, bersama menyusun kurikulum pelatihan yang relevan sesuai kebutuhan lapangan.