Jokowi Effect : Perkuat Elektabilitas Bobby Nasution di Pilgub Sumut?
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Pemilihan Gubernur Sumatra Utara menjadi salah satu kontes sengit dalam Pemilihan Serentak 2024. Kepopuleran Bobby Nasution, menantu mantan Presiden Joko Widodo, berhasil mengungguli petahana Edy Rahmayadi.
Menurut survei Litbang Kompas terkait Pemilihan Gubernur Sumut, pasangan calon Bobby-Surya berhasil meraih elektabilitas sebesar 44,9 persen, unggul dari pasangan Edy-Hasan Basri yang hanya mencapai 28 persen.
Sementara itu, persentase responden yang tidak tahu/tidak menjawab juga cukup tinggi, yakni sebesar 27,1 persen.
Selain survei Litbang Kompas, pada bulan Juli 2024, Bobby juga unggul dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) atas Edy. Meskipun saat itu keduanya belum secara resmi mendaftar sebagai calon gubernur.
Berdasarkan survei tersebut, Bobby meraup elektabilitas sebesar 41,2 persen sementara Edy menduduki posisi kedua dengan 21,1 persen.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin mengatakan keunggulan Bobby atas Edy dalam Pemilihan Gubernur Sumut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain dukungan dari partai politik, relawan, dan latar belakangnya sebagai menantu Jokowi.
Ujang menyatakan bahwa mesin partai politik dan relawan yang solid menjadi faktor utama kesuksesan Bobby.
“Kalau ketokohan Bobby kan menurut saya biasa-biasa saja tapi karena dia tadi menantunya Jokowi itu faktor itu. Saya meyakini ke sana arahnya,” ujar Ujang, dikutip dari CNNIndonesia.com, Jumat (8/11).
Ia menekankan bahwa dukungan dari Jokowi dan Presiden RI Prabowo Subianto juga turut berperan dalam keunggulan Bobby.
Dikarenakan kedekatannya dengan Jokowi sekaligus menjadi kader Gerindra di bawah Prabowo, Bobby mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.
Ujang juga menegaskan bahwa Bobby akan memberikan segala upaya untuk memenangkan kompetisi ini karena hal tersebut juga berhubungan dengan reputasi keluarga Jokowi.
“Dan itu juga soal harga diri keluarga Jokowi, ya harga diri juga KIM Plus dan pemerintah, maka seluruh kekuatan yang dimiliki Bobby dan timnya bergerak untuk bisa unggul, untuk bisa bagus elektabilitasnya untuk bisa teratas untuk bisa mengungguli petahana,” ucapnya.
Menurut Ujang, dampak dan pengaruh Prabowo dianggap lebih signifikan daripada Jokowi dalam kesuksesan Bobby dalam Pemilihan Gubernur Sumut.
Ia menilai bahwa Prabowo memiliki pengaruh yang lebih kuat di Sumut daripada Jokowi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, berpendapat bahwa posisi elektabilitas Edy yang berada di bawah Bobby dapat dihubungkan dengan kinerjanya selama menjabat Gubernur Sumut dalam periode sebelumnya.
Agung menyatakan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Edy yang tidak begitu baik dianggap berpengaruh terhadap elektabilitasnya di pemilihan mendatang.
“Approval rating kepuasan kinerja petahana di mata publik ya saya kira tidak terlalu memuaskan, so-so lah mungkin kisaran 60-65 persen ya jadi bukan yang outstanding,” ujar Agung.
Di sisi lain, Agung membandingkan tingkat persetujuan masyarakat terhadap Bobby yang menunjukkan angka yang cukup positif selama menjabat Wali Kota Medan.
Selain itu, Agung juga menyoroti kesalahan yang sering dilakukan oleh Edy mulai dari pernyataan hingga sikapnya.
Menurut Agung, Bobby menunjukkan sikap yang lebih santun dan tenang dibandingkan Edy, hal tersebut dianggap penting bagi para pemilih yang rasional.
“Jadi hal semacam itu kan penting untuk pemilih rasional,” ucap dia.
Tinggalkan Balasan