Makassar, Rakyat News – Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Rahmat Latif menanggapi tudingan Nurdin Abdullah (NA) mengenai isu kanker pita suara yang diduga dihembuskan oleh petinggi Dinkes.

Rahmat menegaskan, apa yang ditudingkan jika sumbernya dari petinggi Dinkes sama sekali tidak mendasar. Bahkan menyebut keliru kalau isu kanker pita suara sengaja dihembuskan.
 
“Kami tidak pernah berkampanye hitam sebagaimana yang ditudingkan. Ngapain. Kami sibuk urus pekerjaan. Dinkes juga tidak ada kaitannya dengan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan NA di R.S Wahidin, karena itu kan jelas tugasnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan kalau memang dituduh, kapan, apa, dan di mana,” tegasnya kepada wartawan, Sabtu (13/1/2018).
 
Rahmat menegaskan, pemeriksaan kesehatan bagi calon kepala daerah di Private Care Center (PCC) RS Wahidin Sudirohusodo tidak ada sangkut pautnya dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel. Kendati demikian, Rahmat menuturkan bahwa, siapapun yang kelak menjadi Gubernur Sulsel, secara otomatis juga akan menjadi pemimpinnya.
 
“Jadi sekali lagi kita tidak ada urusan di Pilgub. Dan bagaimana juga kita mau berkampanye hitam atau menjelekkan suatu calon, sedangkan apapun hasil laporannya nanti juga tidak ada laporannya ke kita. Jadi tidak penting dan terlalu jauh kalau mau dikaitkan ke kita,” tambahnya.

Dibeberapa media, Nurdin Abdullah (NA) yang secara blak – blakan menuding adanya kampanye hitam yang dilakukan petinggi Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, mendadak ramai dan menjadi perbincangan publik.
 
Nurdin Abdullah menuding oknum pejabat tinggi Dinas Kesehatan Sulsel telah melakukan hal yang sama sekali tidak terpuji.

Sebelumnya, Juru Bicara NH-Aziz Risman Pasigai menulis status jika ada kandidat yang memungkinkan tidak lolos kesehatan karena ditengarai menderita penyakit kanker pita suara.

Meski tidak menyebut nama kandidat yang dimaksud, namun terdapat kata ada calonNA. Lalu apakah yang dimaksud Nurdin Abdullah? Risman memilih tidak menyebut langsung saat dikonfirmasi wartawan.

Kendati demikian, Risman yang juga politisi Partai Golkar mengaku, jika yang bersangkutan sering ke luar negeri untuk berobat. (*)