RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Bahtiar Manadjeng, seorang tokoh muda dari Luwu Utara, memberikan tanggapan terhadap usulan Calon Gubernur Sulsel nomor urut 01, Danny Pomanto yang ingin mengubah Luwu Utara (Lutra) menjadi kota wisata sungai.

Bahtiar menyatakan keberatannya terhadap rencana tersebut karena menurutnya tidak relevan dengan kondisi serta permasalahan yang sedang dihadapi oleh Kabupaten Lutra saat ini.

“Mestinya DP (Danny Pomato) melihat lebih detail problem utama, kegiatan ekonomi masyarakat dan kebutuhan masyarakat Luwu Utara terkait keberadaan beberapa DAS (Daerah Aliran Sungai) di Lutra,” ujarnya, Jumat (15/11/2024).

Bahtiar menjelaskan bahwa di Lutra terdapat tiga sungai besar, yaitu Sungai Rongkong, Sungai Masamba, dan Sungai Baliase, yang selama ini menjadi penyebab banjir di puluhan desa di 4 kecamatan di Luwu Utara, yaitu Kecamatan Baebunta Selatan, Kecamatan Sabbang, Kecamatan Malangke, dan Kecamatan Malangke Barat. Banjir tersebut telah terjadi selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

“Masyarakat Lutra membutuhkan penanganan banjir secara kontinyu dan terintegrasi. Banjir terjadi karena terjadinya pendangkalan permukaan sungai dan jebolnya beberapa tanggul sungai sehingga menyebabkan meluapnya aliran sungai ke area pertanian, pekebunan, peternakan, perikanan hingga perkampungan,” sebutnya.

Menurut Bahtiar, yang dibutuhkan oleh masyarakat sebenarnya adalah pembangunan bendungan di hulu sungai untuk keperluan irigasi pertanian.

“Pertama, mengurangi resiko banjir karena aliran air dari hulu (gunung) ke hilir (pesisir) bisa dikelolah masuk ke jaringan irigasi pertanian. Kedua, dengan adanya bendungan ini maka akan menambah luas lahan dan luas tanam padi, yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani,” tegasnya.

Dengan dibangunnya bendungan, Bahtiar menjelaskan bahwa Lutra akan terhindar dari banjir dan hal tersebut akan membantu masyarakat secara ekonomi. Dengan peningkatan pendapatan petani, tingkat kesejahteraan daerah juga akan meningkat.