RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara), mengadakan sayembara untuk mencari tersangka dalam kasus dugaan suap penetapan Harun Masiku, calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024, yang sudah hampir lima tahun buron.

Diketahui bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mencari Harun Masiku setelah gagal menangkapnya dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK pada 8 Januari 2020.

Selain itu, Maruarar akan mengeluarkan uang sebesar Rp 8 miliar dari kocek pribadinya untuk membantu orang yang menemukan keberadaan Harun Masiku dalam sayembara tersebut.

Dia menyatakan bahwa tujuan sayembara adalah untuk mendorong orang ramai untuk menemukan Harun Masiku dan membuktikan bahwa di Tanah Air tidak ada orang yang kebal hukum.

“Kita berharap negara ini tidak ada kebal hukum. Masa ada orang yang sudah bertahun-tahun tersangka, kok bisa bebas berkeliaran?” ujar Maruarar, Rabu (27/11/2024)., mengutip Kontan.

Maruarar menyatakan bahwa kasus hilangnya Harun Masiku harus ditangani kembali karena tidak ada perkembangan dalam beberapa tahun terakhir.

Dia juga menekankan bahwa Indonesia tidak boleh kalah dengan koruptor, jadi sayembara ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang kebal hukum.

“Orang itu kok hebat sekali sih? Berapa tahun enggak ketemu, enggak ada jejaknya. Nah, dengan sekarang kan isu ini terbuka lagi, hangat lagi. Tentu wartawan juga bisa cari bantuan, bisa dapat Rp 8 miliar loh, kalau bisa nangkap,” ujar Maruarar.

“Apa salahnya saya memberikan itu? Kan partisipasi publik, orang uang pribadi kok,” kata eks politikus PDI-P ini melanjutkan.

KPK telah menekankan selama hampir lima tahun bahwa pencarian Harun Masiku adalah hal yang paling penting. Namun, hingga berakhirnya jabatan Komisioner KPK periode 2019-2024, sang buronan belum ditemukan.

Meskipun terpidana lain dalam kasus ini, Wahyu Setiawan telah dijatuhi vonis 6 tahun penjara, yang kemudian diperberat oleh Mahkamah Agung (MA) menjadi 7 tahun.

Akibatnya, adalah wajar bagi para aktivis Antikorupsi bahwa KPK tampaknya tidak serius atau hanya “ngomong doang” tentang upaya pencarian Harun Masiku.

Menurut Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, tidak ada surat penyitaan atau dokumen lain yang menunjukkan bahwa Komisi Antirasuah serius mencari Harun Masiku.

“Belum ada (tindaklanjut pencarian Harun Masiku), dalam bukti ini enggak ada kok, belum ada diterbitkan surat penangkapan baru,” kata Boyamin (19/1/2024).