Fenomena ‘Prabowo Effect’ : Dongkrak Suara Paslon Pilkada 2024
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Bantuan dari mantan presiden Joko Widodo disebut oleh beberapa pihak sangat berpengaruh dalam meningkatkan jumlah suara pasangan calon pada Pilkada Serentak 2024.
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menegaskan bahwa menurutnya, dukungan yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada para calon yang merupakan kader Gerindra, partai yang dipimpinnya, lebih berdampak terhadap hasil Pilkada.
“Silakan periksa pilkada yang ada calon kader Gerindra-nya. Kebanyakan menang semua,” ujarnya, dikutip dari Republika, Jumat (29/11/2024).
Ampuhnya dukungan Prabowo, menurut dia bahkan bisa membalikkan hasil survei sebelum pilkada.
Ia mencontohkan yang terjadi di Pilkada Banten. Merujuk survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 27 Juli – 4 Agustus 2024, cagub Airin Rachmi jauh memimpin dengan 77 persen dibanding lawannya Andra Soni yang hanya mendapatkan 12,7 persen.
“Ini bukan bumi dan langit lagi, tapi langit dan dasar sumur,” ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu berkelakar.
Menurut Adi Prayitno, pengaruh dukungan dari Prabowo bahkan mampu mengubah hasil survei sebelum Pilkada.
Contohnya terjadi di Pilkada Banten. Berdasarkan survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 27 Juli – 4 Agustus 2024, cagub Airin Rachmi unggul dengan 77 persen suara dibandingkan dengan lawannya Andra Soni yang hanya mendapatkan 12,7 persen suara.
Namun, karena Andra Soni adalah kader Gerindra, dukungan yang diberikan oleh Prabowo berhasil mengubah hasil survei tersebut.
Fenomena serupa terjadi di Pilgub Sulawesi Utara (Sulut). Paslon Yulius Selvanus yang merupakan kader Gerindra dan pasangannya Victor Mailangkay mendapatkan 36,48 persen suara merujuk hitung cepat Charta Politika, yang tertinggi di antara tiga paslon.
Padahal, sebelum pilkada, Yulius Selvanus sempat disigi hanya bakal mendapat elektabilitas 4,2 persen.
Di Jawa Barat, yang merupakan provinsi dengan daftar pemilih tetap (DPT) tertinggi, calon gubernur (cagub) Dedy Mulyadi-Erwan Setiawan unggul jauh.
Lembaga survei politik Charta Politika Indonesia dan Kedai Kopi merilis bahwa pasangan 02 mendapatkan 57,52 persen suara, sementara pasangan 01 mendapat 42,48 persen suara dengan data masuk sebanyak 99,99 persen.
Fenomena serupa terjadi di Pilgub Sulawesi Utara (Sulut). Pasangan Yulius Selvanus yang merupakan kader Gerindra meraih 36,48 persen suara menurut perhitungan cepat Charta Politika, yang merupakan persentase tertinggi di antara tiga paslon.
Sebelum Pilkada, Yulius Selvanus diperkirakan hanya akan mendapatkan elektabilitas sebesar 4,2 persen.
Di Jawa Barat, provinsi dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbanyak, calon gubernur Dedy Mulyadi-Erwan Setiawan unggul jauh.
Menurut lembaga survei Indikator Politik, Kang Dedy yang juga kader Partai Gerindra memperoleh suara sekitar 61,01 persen. Sementara paslon yang diusung PDIP, Jeje Wiradinata-Ronal Surapraja hanya mendapatkan 9,86 persen suara menurut hasil hitung cepat.
Fenomena ini juga terlihat di Jawa Tengah yang biasanya dikenal sebagai basis politik tertentu. Kader Partai Gerindra kembali mendominasi. Paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen berhasil unggul atas paslon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Berdasarkan perhitungan cepat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) untuk Pilgub Jateng 2024, Luthfi-Taj Yasin memimpin dengan perolehan suara sebesar 59,09. Luthfi sendiri merupakan kader Partai Gerindra.
“Bisa lain ceritanya kalau Ahmad Luthfi bukan kader Gerindra,” kata Adi Prayitno.
Di Sumatra Utara (Sumut), kader Gerindra juga meraih kesuksesan. Sumut memiliki jumlah suara terbesar di luar Jawa. Bobby Nasution-Surya unggul dengan perolehan 62,79 persen suara menurut perhitungan cepat Indikator.
Bobby adalah kader Partai Gerindra yang sebelumnya berasal dari PDIP ketika maju sebagai Calon Wali Kota Medan 2020. Sementara paslon yang diusung PDIP, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala harus menerima suara sebesar 37,21 persen.
Cagub yang diusung oleh Partai Gerindra juga menang telak di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Paslon Andi S Sulaiman-Fatmawati R mendapatkan 76,10 persen suara menurut perhitungan cepat Indikator.
Sementara paslon yang diusung PDIP, Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad hanya mendapat 23,90 persen suara.

Tinggalkan Balasan