RAKYAT.NEWS, BARRU – Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat (OJK Sulselbar) telah memulai pengembangan masyarakat pedesaan dan pembentukan keuangan inklusif dengan acara launching Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Wisata Desa Nepo, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Selasa (10/12/2024).

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya peningkatan inklusi keuangan oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui Pra Inkubasi untuk membantu perangkat desa dan pengembangan desa wisata.

Kepala Kantor OJK Sulselbar, Darwisman, menyatakan bahwa desa wisata merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, di mana sektor jasa keuangan memiliki peran penting dalam mendukung 8 Misi Astacita untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. OJK bekerja sama dengan pelaku industri keuangan untuk memberikan kontribusi pada beberapa misi krusial.

“Mulai dari memstikan stabilitas keuangan dan mendukung kemandirian ekonomi nasional, meningkatkan akses keuangan yang inklusif, mendorong pembiayaan sektor strategis, meningkatkan literasi dan edukasi keuangan, hingga mengembangkan perekonomian daerah merupakan tanggung jawab kita bersama” kata Darwisman dalam keterangannya resminya.

Selain itu, Pj Gubernur Sulsel melalui Kepala Bapenda Provinsi Sulsel, Dr H Reza Faisal Saleh, juga menyampaikan harapannya bahwa program ekosistem keuangan inklusif ini akan mempercepat pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta mengurangi tingkat kemiskinan.

“Hasil survei nasional literasi dan inklusif keuangan tahun 2004 menunjukkan bahwa pemahaman dan penggunaan produk layanan keuangan masyarakat di pedesaan memang relatif masih tertinggal dari wilayah perkotaan untuk itulah mungkin sangat tepat diadakan di Desa Nepo ini untuk mendorong dan menjadikan pionir ke depan percontohan bagi desa-desa lain di selatan,” jelasnya.

Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, A Syarifuddin menyoroti potensi pertanian yang besar di Desa Nepo karena ketersediaan air yang mencukupi.

Ia menyebut sumber daya air yang melimpah dapat mengairi sekitar 2000 hektare lahan pertanian masyarakat setempat. Bumdes diharapkan akan mengelola potensi ini untuk membantu pemasaran hasil pertanian warga.

“Para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Desa Nepo telah melakukan modernisasi produk terhadap madu hutan yang telah dikemas dan disertai brand bernama “Madu Bumi”, khas Desa Nepo. Para pelaku UMKM di Desa Nepo telah mengembangkan berbagai produk seperti kue tradisional dan kuliner khas Desa yang sesuai dengan kearifan lokal,” ujar Syarifuddin.

Pimpinan Wilayah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Argo Prabowo, merasa bahwa pemilihan Desa Nepo sebagai salah satu target program ekosistem keuangan inklusif akan memberikan inspirasi bagi pengembangan desa yang unggul di masa depan.

“BRI terus menginisasi keberlanjutan porgram Desa Brilian yang merupakan program pemberdayaan desa dan berfokus pada empat aspek yaitu BUM Desa, Digitalisasi, Sustainability, dan Innovation yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa” tegas Argo Prabowo.

Kegiatan launching juga menjadi momen silaturahmi yang meriah bagi masyarakat Desa Nepo, dengan adanya hiburan, tarian desa, serta peningkatan peran pelaku UMKM.