RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia tetap stabil hingga akhir tahun 2024.

Airlangga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi masih di atas 5%, total pertumbuhan hingga Q3-2024 mencapai 5,03%.

Inflasi tetap terkendali dalam target 2,5%±1%, inflasi pada November 2024 sebesar 1,55% (yoy). Konsumsi rumah tangga terus tumbuh kuat, diharapkan dapat mencapai pertumbuhan di atas 5% tahun ini.

Selain itu, daya beli masyarakat cukup kuat, terbukti dari IKK (Indeks Keyakinan Konsumen) Bank Indonesia pada November 2024 mencapai 125,9. Data terbaru dari NielsenIQ menunjukkan masyarakat Indonesia semakin suka berbelanja dengan total belanja di Q3 mencapai Rp256 triliun.

“Pemerintah berupaya terus menjaga daya beli dan daya saing usaha, melalui sejumlah Paket Stimulus Ekonomi yang ditujukan bagi rumah tangga berpendapatan rendah, kelas menengah, dan juga dunia usaha,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12/2024).

Menko Airlangga menyampaikan hal ini dalam acara Musyawarah Nasional Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, pada Kamis (19/12).

Pemerintah juga terus mendukung pemberdayaan UMKM dan koperasi sebagai penggerak ekonomi lokal. Diperlukan peningkatan sumber daya manusia melalui adopsi teknologi dan perbaikan tata kelola untuk meningkatkan daya saing koperasi dalam perekonomian nasional.

“Tentu kami sangat berharap bahwa koperasi bisa terus bergerak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga mendorong sektor produktif sesuai dengan amanat Undang-Undang Koperasi,” ujar Airlangga.

Saat ini, sebagian besar koperasi bergerak di sektor jasa keuangan (66%) dan perdagangan (17%), sementara sektor riil seperti pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan masih kurang berkembang. Optimalisasi sektor produksi perlu dilakukan untuk meningkatkan aktivitas usaha koperasi.

“Sektor produksi diharapkan bisa mempekerjakan banyak orang dan tentunya sektor produksi bisa menambah supply barang di dalam negeri. Kita berharap bahwa proporsi daripada industri ataupun produsen dari DEKOPIN, induk koperasi, itu semakin meningkat. Jumlah kewirausahaan, arahan Bapak Presiden, ini harus didorong untuk naik kelas dan salah satu sumbernya tentu dari DEKOPIN,” jelas Airlangga.

Pemerintah telah memberikan kemudahan pembiayaan untuk koperasi dan UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga rendah. Realisasi KUR hingga 30 November 2024 mencapai Rp269,48 triliun, mencapai 96,24% dari target tahun ini, dengan NPL tetap terjaga di 2,19%.

Melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di Kementerian Koperasi, pemerintah memberikan akses pendanaan bagi koperasi. Penyaluran dana untuk sektor riil meningkat dari Rp38,7 miliar pada 2020 menjadi Rp506,2 miliar pada 2023, tumbuh 960,53%.

Airlangga juga mendorong koperasi untuk beradaptasi dengan era digital. Digitalisasi koperasi akan meningkatkan efisiensi dan kekuatan keanggotaan koperasi akan terkoneksi melalui jaringan pasokan dan data digital.

“Saya tentu sangat berharap, sekali lagi, DEKOPIN menjadi game changer untuk menambah kewirausahaan di Indonesia dan utamanya kewirausahaan bagi kaum mayoritas. DEKOPIN terus tumbuh, terus kuat, dan terus beregenerasi, supaya kegiatan koperasi bisa terus menjadi akar daripada perekonomian nasional,” pungkas Airlangga.