RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla alias JK, mengingatkan adanya dua bencana yang menjadi rutinitas dihadapi di wilayah Ibukota Jakarta.

“Di Jakarta, ada bencana besar yang hampir setiap hari dihadapi, yaitu kebakaran. Kemudian banjir saat musim hujan, di samping bencana lainnya,” kata JK dalam sambutan Musyawarah Kerja Provinsi Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Khusus Jakarta, di Hotel Tavia Cempaka Putih, Jakarta, pada Sabtu (2112/2024).

Ia menambahkan, bencana kebakaran di Jakarta menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Pasalnya, kebakaran umumnya terjadi di kawasan perumahan padat penduduk dan kumuh. Sehingga yang menderita adalah masyarakat dengan latar belakang yang kurang mampu.

“Jika terjadi kebakaran, yang paling menderita adalah orang miskin. Itu karena 90 persen kebakaran terjadi di kawasan kumuh. Satu kali kebakaran bisa jumlahnya 100 hingga 200 rumah,” ujarnya.

JK menilai, terjadinya kebakaran disebabkan oleh pemakaian energi yang tidak tepat. Seperti terjadinya korsleting pada listrik serta penggunaan tabung gas yang keliru.

“Misalnya korsleting listrik di kios kecil karena beban yang terlalu besar, kemudian lupa mematikan listrik atau alat-alat listrik yang menimbulkan ledakan. atau kurangnya pemahaman masyarakat soal penggunaan tabung gas,” kata dia.

Sehingga ia mengajak relawan PMI untuk mengedepankan pencegahan dibanding penanganan setelah bencana terjadi. Bagi JK, prinsip mencegah jauh lebih baik dibanding melakukan penanganan pasca bencana terjadi.

“Yang kita bisa lakukan adalah berkampanye kepada masyarakat bagaimana penggunaan listrik dan gas wlpiji dengan baik. Tentu bekerja sama dengan pemerintah setempat dan instansi terkait seperti PLN dan Pertamina,” papar JK.

“Kita punya ratusan ribu relawan dan jika massif turun ke lapangan melakukan kampanye, saya kira kita bisa mencegah bencana kebakaran di masyarakat hingga 50 persen,” imbuhnya.