RAKYAT NEWS, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) telah melakukan serangan terhadap target milik kelompok Houthi di Ibu Kota Sana’a pada Sabtu (21/12/2024), beberapa jam setelah upaya Israel untuk menghentikan rudal yang diluncurkan oleh kelompok pemberontak Yaman tersebut tidak berhasil.

Rudal Houthi berhasil melewati sistem pertahanan udara Israel dan menyebabkan luka pada 16 orang di Tel Aviv. Serangan ini merupakan serangan kedua dalam dua hari berturut-turut.

Pasukan AS kemudian menyerang gudang rudal Houthi serta fasilitas komando dan kontrolnya, menurut pernyataan dari Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) yang dikutip dari AFP.

Selain itu, AS juga berhasil menjatuhkan beberapa drone milik Houthi dan rudal anti-kapal di atas Laut Merah.

Stasiun tv Al Masirah yang dimiliki oleh Houthi melaporkan bahwa serangan tersebut menargetkan distrik Attan di Sana’a dan menyalahkan Barat sebagai pelaku serangan.

Angkatan Bersenjata AS dan Inggris telah melakukan serangan terhadap Houthi di Yaman sepanjang tahun ini sebagai balasan atas serangan terhadap jalur pelayaran penting di Laut Merah yang merupakan jalur perdagangan global.

Israel juga telah melakukan pembalasan serangan, terutama terhadap pelabuhan dan fasilitas energi setelah serangan Houthi ke wilayah mereka.

Pada Sabtu, Houthi mengakui bertanggung jawab atas serangan ke Israel dengan meluncurkan rudal balistik ke target militer.

Sebagai dukungan terhadap sekutunya di Palestina, yakni Hamas yang sedang bertempur di Gaza, Houthi yang didukung oleh Iran telah beberapa kali meluncurkan rudal ke Israel sebagai tanda solidaritas. Meskipun begitu, sebagian besar rudal tersebut berhasil dicegat oleh Israel.

“Satu proyektil dari Yaman diidentifikasi dan upaya intersepsi gagal dilakukan (setelah sirene peringatan berbunyi),” kata militer Israel di kanal Telegram. Militer Israel lalu mengatakan, warga sipil sengaja menjadi sasaran.