Gol Dianulir dan Kontroversi VAR, Pelatih Persebaya Kecam Kinerja Wasit
RAKYAT NEWS, SOLO – Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, kecam keras kinerja wasit setelah timnya kalah 1-3 dari PSS Sleman.
Pertandingan pekan ke-18 Liga 1 2024-2025 antara PSS vs Persebaya di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu (11/1/2025) sore.
Gol yang dicetak oleh Gustavo Tocantins (4′), Cleberson Martins (17′), dan Nicolao Cardoso (45+2′) memastikan kemenangan PSS atas Persebaya. Sementara itu, Persebaya hanya berhasil mencetak satu gol melalui tendangan penalti yang dieksekusi oleh Bruno Moreira (59′).
Kekalahan dari PSS sangat mengecewakan bagi pelatih Persebaya, Paul Munster. Ia menilai keputusan wasit kurang tepat, walaupun sudah ada penggunaan Video Assistant Referee (VAR).
Munster merasa kecewa karena gol Bruno Moreira pada menit ke-22 dianulir. Gol itu tidak diakui setelah wasit menilai adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Flavio Silva terhadap Cleberson Martins.
Disamping itu, Munster juga menyoroti gol kedua PSS Sleman yang menurutnya offside. Gol Cleberson akhirnya dinyatakan sah oleh wasit setelah pemeriksaan VAR.
“Laga ini seperti ini sirkus, tidak hanya untuk tim saya tapi pelatih lainnya juga mengalami. Wasitnya dari Liga 3, VAR-nya dari Liga 4. Jadi ini sepenuhnya sirkus, memalukan,” kata Paul Munster setelah laga berlangsung.
“Gol kedua dari PSS benar-benar offside berdasarkan video tadi. Gol kami pertama tadi dianulir, Flavio sempat memenangkan bola lalu Bruno (Moreira) mencetak gol. Wasit mengecek VAR, lalu memutuskan bukan gol untuk kami,” ucap Munster.
Paul Munster berharap agar PSSI melalui Komite Wasit melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit dalam memimpin pertandingan Liga 1 Indonesia.
“Saya harap PSSI mau mendengar, saya ingin berbicara dengan Erick Thohir, bisa bertemu dengannya, sebagai Ketua Umum.”
“Dan Komite Wasit PSSI, saya ingin berbicara dengannya juga, bahwa liga ini menurun, levelnya menurun, pemain kedua tim sama-sama frustrasi,” tutur Munster.
Ia merasa sedih melihat kinerja wasit di Liga 1 Indonesia yang masih menyisakan kontroversi kendati telah ada bantuan teknologi VAR.
Jika tidak ada perbaikan, ia menilai sepak bola Indonesia tidak akan berkembang atau bahkan akan menurun kualitasnya.
“Inilah sepak bola Indonesia. Sedihnya bahwa negeri ini sebenarnya memiliki suporter besar dan negaranya besar, tapi sepak bolanya telah mati,” ujar Paul Munster.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan