RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Fenomena tornado api, atau yang dikenal sebagai ‘firenado’, muncul saat kebakaran hutan melanda Los Angeles, California, Amerika Serikat. Kebakaran ini terus meluas dan telah membakar puluhan ribu hektare lahan.

Pusaran angin itu terdeteksi di Palisades pada Jumat (10/1) ketika kebakaran sedang membesar. Firenado kemudian terlihat bergerak ke Mandeville Canyon dekat Brentwood.

“Panasnya sangat intens sehingga udara mulai meningkat dan mulai menarik udara di sekitarnya …semacam membuat pusaran yang berputar,” kata ahli meteorologi KCAL News, Dani Ruberti via CNN Indonesia.

“Partikel-partikel di sana, mereka bergerak lebih cepat daripada di luar, dan itu yang menyebabkan udara berputar lebih cepat dan membuat tampilan seperti tornado,” tambahnya.

Tornado api, yang juga dikenal sebagai pusaran api atau setan api, merupakan kejadian langka. Namun, dalam kebakaran yang sangat intens, seperti yang terjadi kali ini, fenomena ini dapat terbentuk secara efektif.

Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, asap dari kebakaran naik ke atmosfer bagian atas dan bercampur dengan kelembaban udara, menciptakan awan pyrocumulus atau “awan api”.

Tornado api dapat mencapai ratusan kaki ke udara, namun hanya bertahan selama beberapa menit setiap kali terbentuk.

Kebakaran juga terjadi di berbagai wilayah seperti Pacific Palisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, Lembah San Fernando, Kenneth, hingga dekat Ventura County.

Sebanyak 9.000 bangunan rusak atau terdampak oleh kebakaran tersebut.

Kebakaran di Palisades sendiri telah membakar nyaris 24 ribu hektar lahan pada Sabtu malam, dan masih berpotensi membesar karena angin Santa Ana yang menyebabkan kebakaran masih berlangsung hingga awal pekan.

Selama kebakaran di Los Angeles, telah dilaporkan 24 orang meninggal dunia hingga Minggu (12/1). Data dari tim medis LA menunjukkan sebagian korban meninggal di rumah sakit, sementara yang lain tewas di Palisades, Altadena, dan Malibu.