Makassar, Rakyat News – Sederet program Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) sangat dinantikan masyarakat. Mulai dari layananan kesehatan gratis berbasis KTP hingga pendidikan dan perlengkapan sekolah gratis. Program pro-rakyat itu dinilai solusi atas problematika klasik. Tidak kalah penting, program tersebut mampu meringankan beban ekonomi masyarakat.

Program pendidikan dan fasilitas sekolah gratis misalnya. Melalui program itu, NH-Aziz tidak hanya membebaskan biaya sekolah, tapi juga mengambil alih kewajiban orangtua untuk membeli perlengkapan sekolah bagi pelajar. Mulai seragam, buku, tas dan sepatu. NH memaparkan sudah menghitung anggaran program itu dan menggaransi realistis.

Menurut NH, pendidikan dan perlengkapan sekolah gratis diprogramkannya sebagai upaya memastikan tidak ada anak-anak di Sulsel yang putus sekolah. “Kalau NH jadi gubernur, tidak ada lagi anak putus sekolah karena keterbatasan fasilitas. Itu karena fasilitas sekolah akan digratiskan,” ucap Vice President International Cooperative Alliance Asia Pasific itu.

NH juga siap memerangi pungli dalam bentuk apapun di dunia pendidikan. Selama ini, kerap kali orangtua siswa mengeluhkan adanya istilah uang kursi maupun uang buku. Menurut dia, pungli apapun itu alasannya tidak dibenarkan. Pasalnya, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa.

“Itu fakta di lapangan, ada istilah uang bangku sampai uang buku. Itu tidak boleh. Yang namanya pendidikan gratis harusnya bebas seluruh biaya, termasuk perlengkapan sekolah tidak usah dibebankan lagi kepada masyarakat,” pungkasnya.

Gaung program pendidikan paripurna NH-Aziz bersambut. Segenap masyarakat tidak sabar lagi agar program tersebut segera direalisasikan. Perlengkapan sekolah gratis dinilai bentuk keberpihakan pemerintah pada rakyat kecil. Toh, tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk memenuhi perlengkapan sekolah anaknya.

“Pastinya kalangan ibu-ibu seperti saya senang dan sangat menantikan program bantuan perlengkapan sekolah untuk anak-anak. Itu akan sangat membantu mengurangi beban ekonomi. Bisa dibayangkan untuk keluarga yang berpenghasilan pas-pasan lalu punya banyak anak, pasti sangat terbantu,” kata Hj Sunarti, warga Kabupaten Sidrap. (**)