Bulukumba, Rakyat News – Bakal calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid melanjutkan safari politiknya di Kabupaten Bulukumba. Pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar ini menghadiri silaturahmi bersama masyarakat Kelurahan Kasimpureng, Kecamatan Ujung Bulu, Sabtu (3/2) siang. 

Turut hadir dalam silaturahmi, Ketua DPD II Golkar Bulukumba, H. A. Hamzah Pangki. Ia menuturkan, figur NH dibutuhkan dalam menakhodai pemerintahan di Sulsel. Sebab, kata dia, NH merupakan sosok merakyat yang mudah diajak berkomunikasi. 

“Kalau Pak NH menjadi gubernur, masyarakat Bulukumba tinggal menghububgi saya. Selaku Ketua Golkar, Ketua DPRD, khususnya harapan masyarakat Bulukumba, saya tinggal sms beliau, pasti dijawab. Beginilah gubernur yang kita butuhkan semua,” ujarnya. 

Ketua DPRD Bulukumba ini menjelaskan, kedatangan NH di ibukota kabupaten tersebut demi menjawab aspirasi masyarakat. Hal tersebut kerap dilakukan demi memantapkan program pasangan NH-Aziz untuk pembangunan Sulsel. 

“Silaturahmi ini untuk memberikan penjelasan terkait program NH-Aziz ketika nenjadi gubernur bisa benar-bebar direalisasikan,” tegasnya yakin. 

Hal senada juga dituturkan Ketua Tim Sembilan NH-Aziz, Hj. Andi Bolli. Ia menyebut, sederet program pasangan nasionalis-religius tersebut merupakan pilihan yang paling mampu menyejahterakan masyarakat Sulsel. 

“Tidak ada kebohongan yang saya bawa, lempu getteng ada tongeng. Yang saya sampaikan bukan janci mutaroe, bukan janji palsu,” jelasnya.

NH pun mengungkapkan, dirinya hadir pulang ke Sulsel karena ingin membawa perubahan lebih baik. Karena itu, dirinya bersama Aziz Qahhar menggagas Tri Karya Pembangunan, yaitu pembangunan berbasis infrastruktur, ekonomi kerakyatan, dan SDM berbasis kearifan lokal. 

“Pembangunan berbasis tri karya ini adalah satu-satunya program untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran, dan mempersempit kesenjangan di Sulsel,” tandasnya. 

Terakhir, dirinya menuturkan akan mudah berkomunikasi dengan masyarakat. Sebab, ia menjamin akan lebih intens mengunjungi pelosok-pelosok dan mendengar kebutuhan rakyat. (*)