Asmono kemudian menanyakan mengenai cara BPOM dalam membangun kolaborasi dengan lintas sektor agar komunikasi yang disampaikan tetap efektif. Noorman kemudian menjawab bahwa terkait kolaborasi tidak akan berkurang dengan pengurangan anggaran.

“Teman-teman unit pelaksana teknis menjadi corong kami dalam mengamplifikasi informasi. Hubungan media juga dijaga melalui komunikasi yang baik dan berharap mereka dapat mengamplifikasi pesan yang disampaikan. BPOM juga berkolaborasi dengan pihak lain, seperti kementerian/lembaga yang berkaitan dengan BPOM, seperti bea cukai, pajak, bank indonesia, dll,” ujar Kepala Biro KSHM.

Sebagai penutup, para narasumber ditanya mengenai optimisme menghadapi situasi ini dalam konteks kehumasan di tengah keterbatasan.

Aris Herbandang mengungkapkan bahwa kemitraan menjadi kunci. Hal tersebut dibangun dengan membina hubungan baik melalui proses panjang yang perlu terus dijaga.

Semakin menguatkan, Noorman Effendi juga menutup dengan mengatakan bahwa optimistis itu harus.

“Meskipun pemotongan anggaran ini menjadi tantangan, BPOM tetap berkomitmen memberikan informasi melalui strategi inovatif dengan menggunakan teknologi yang ada,” pungkasnya.