RAKYAT.NEWS, JAKARTA – TVRI dan RRI batalkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan buntut efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah. Putusan ini hadir setelah berlangsung rapat antara pihak perusahaan media pelat merah itu dengan DPR, pada Rabu (12/2/2025).

Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), Hendrasmo, menjelaskan bahwa pengurangan anggaran dilakukan setelah rapat dengan Kementerian Keuangan pada Selasa (11/2), yang mengakibatkan pembatalan beberapa keputusan.

“Keempat adalah pelaksanaan TUSI (tugas dan fungsi) harus dipenuhi, salah satunya adalah pembayaran honor kontributor, penyiar maupun produser Itu yang kita lakukan,” kata Hendrasmo, Rabu (12/2/2025), mengutip CNNIndonesia.com.

Ketua Komisi VII, Saleh Partaonan Daulay menanyakan kepada Hendrasmo apakah ada rencana untuk melakukan PHK terhadap kontributor dan karyawan RRI, termasuk di cabang daerah.

“Mulai dari tukang sapu sampai pejabat tinggi?” lanjut Saleh.

“Betul jadi Tidak ada pemutusan hubungan kerja PPN-PN, pengisi acara dan kontributor di lingkungan LPP RRI,” timpal Hendrasmo.

Hendrasmo memastikan bahwa semua pegawai, kontributor, dan staf di RRI akan tetap bekerja sesuai dengan kontrak yang ada.

Pada awalnya, RRI mengalami pemotongan anggaran sebesar Rp334.099.000.000. Namun, setelah rapat dengan Kementerian Keuangan, jumlah pemotongan anggaran tersebut menjadi Rp170.900.000.000.

Situasi yang serupa juga terjadi di TVRI. Direktur Utama TVRI, Iman Brotoseno, mengumumkan bahwa keputusan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) telah dibatalkan setelah pertemuan dengan Kementerian Keuangan pada Selasa (11/2).

Iman mengungkapkan bahwa TVRI tidak akan melakukan penurunan gaji atau honorarium karyawan sebagai dampak dari efisiensi anggaran yang harus dilakukan.

“Kami akan menindaklanjuti bahwa setelah rapat RDP ini tidak ada lagi semacam perumahan atau pengurangan honor dan hal-hal yang berkaitan dengan penghasilan dari kontributor di daerah. Jadi kami setuju dan sepakat,” kata Iman.