RAKYAT NEWS, JAKARTA – Ketua PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa kehadiran Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis tidak dimaksudkan untuk merayu pemain Indonesia keturunan lain agar dinaturalisasi.

Meskipun memiliki reputasi yang kuat, Jordi Cruyff tidak diundang untuk tujuan tersebut.

Erick Thohir menjelaskan bahwa peran Jordi adalah untuk mengawasi dan mengevaluasi program-program yang sudah berjalan.

“Tidak [untuk merayu pemain dinaturalisasi], justru memanggil Jordi untuk menyambung kesinambungan dan review metode kepelatihan yang hari ini. Dari PSSI sudah mendorong, dari angka 3000 menjadi 12 ribuan pelatih.”

“Ini yang sekarang dalam pembangunan grassroot tidak hanya pemain tapi pelatih harus jadi prioritas,” kata Erick Thohir.

Erick Thohir menegaskan bahwa untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia, semua aspek harus dipertimbangkan. Tidak hanya pemain, tetapi pelatih juga penting untuk membentuk pemain dan menanamkan filosofi permainan.

“Jordi kalau dipakai merayu naturalisasi itu salah besar karena harapan kami tidak begitu. kami ingin fokus ke sistem dan grassrootnya,” tutur Erick Thohir.

Jordi Cruyff dikenal karena keterkaitannya dengan Barcelona sebagai mantan pemain dan perannya sebagai penasihat teknis dan direktur olahraga di klub tersebut. Namun, selain itu, Jordi Cruyff juga memiliki hubungan yang dihormati di Belanda, negara asalnya.

Jordi adalah anak dari Johan Cruyff, legenda sepak bola Belanda era 70-an. Johan Cruyff sering dibandingkan dengan pemain terbaik sepanjang masa seperti Pele dan Diego Maradona.