Makassar, Rakyat News – Visi Sulsel Baru melalui program membangun kampung, menata kota gagasan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar bukan sekadar janji belaka. Jika diberikan kesempatan, NH-Aziz menegaskan siap mundur jika tingkat kesejahteraan yang berkeadilan di Sulsel anjlok.

Komitmen tersebut diungkapkan Juru Bicara NH-Aziz, M Natsir. Menurutnya, ketegasan pasangan NH-Aziz yang siap mundur dari jabatannya, sebagai wujud keseriusan pasangan yang dikenal tegas, merakyat dan religius tersebut untuk membuktikan janjinya jika mendapat kesempatan.

“Kandidat lain boleh saja klaim telah memberi bukti. Tapi klaim-klaim itu juga sebenarnya masih bisa diperdebatkan, tapi biarkan sajalah. Mereka tanda kutip kasar, kita tetap coba santun,” ucap M Natsir, Rabu, 7 Februari 2018.

Pihak NH-Aziz, kata dia, kini fokus pada pendidikan demokrasi serta menyiapkan generasi penerus yang unggul. Bukan merawat kekuasaan dari keluarga, apalagi menciptakan dinasti politik di Sulawesi Selatan.

“Politik dinasti justru membawa Sulsel kembali ke jaman kerajaan. Hanya trah tertentu saja yang bisa menduduki posisi penting dalam sebuah sistem politik,” ungkapnya

Dia menegaskan, dengan melegalkan politik dinasti sama saja dengan kemunduran demokrasi. “Ya ini suatu kemunduran sistem politik dan demokrasi kita,” sambungnya.

Program membangun di kampung, Natsir menjelaskan, bagaimana NH-Aziz akan tetap merawat dan melestarikan budaya dan kearifan lokal. Termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya segelintir orang atau kelompok saja, tapi secara berkeadilan. Di mulai dari kampung-kampung kemudian menata kota lebih baik.

“Kalau bicara soal bukti, kami juga terbukti tetap merawat budaya dan kearifan lokal. Bukan merusak bahkan berani untuk menghilang sejarah yang telah dibangun oleh leluhur, buktinya di Gowa kan begitu,” tuturnya. (*)