Debut Patrick Kluivert Berakhir Pahit, Soroti Gagalnya Penalti Kevin Diks
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert menyoroti kegagalan Kevin Diks saat eksekusi penalty. Ia menilai hal tersebut mempengaruhi performa permainan Pasukan Garuda selama pertandingan melawan Australia.
“Jika Anda mendapatkan gol melalui penalti (Kevin Diks), itu tentu saja akan menjadi pertandingan yang berbeda,” kata Kluivert pada jumpa pers pasca pertandingan.
“Namun sayangnya, Kevin membentur tiang gawang dan sejak saat itu, ada sesuatu yang berubah dalam pikiran kami. Kami tak memainkan permainan kami lagi,” terang Kluivert.
Sehari sebelum pertandingan, Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert mengungkapkan bahwa dia merasa optimis menghadapi Australia dalam pertandingan ketujuh putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis malam.
Sebagai mantan pemain terkenal dari Barcelona dan timnas Belanda, Kluivert datang dengan harapan besar. Meskipun kedatangannya sempat dipertanyakan, namun lambat laun dia mulai mendapatkan kepercayaan.
Semenjak dua bulan yang lalu pengumumannya resmi, optimisme para penggemar mulai tumbuh karena Kluivert terbuka untuk melihat bakat-bakat lokal dari Liga 1 Indonesia. Debutnya diharapkan akan sukses.
Pada awalnya, Kluivert menargetkan satu poin. Namun, seiring berjalannya waktu dan dengan empat pemain baru seperti Ole Romeny, Joey Pelupessy, Dean James, dan Emil Audero, serta performa Australia yang kurang meyakinkan dalam tiga pertandingan terakhir, target Kluivert berubah.
Sasaran awal satu poin berubah menjadi tiga poin yang harus dibawa pulang dari Sydney. Optimisme ini semakin bertumbuh setelah Indonesia berhasil bermain imbang 0-0 melawan Socceroos di pertemuan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada bulan September tahun lalu.
“Kami datang ke sini untuk mendapatkan hasil yang baik, dan hasil yang baik berarti kemenangan,” kata Kluivert saat memimpin latihan perdananya di Stadion Netstrata Jubilee, Sydney, Selasa (18/3).
Namun, hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Firasat baik Kluivert sebelum pertandingan menjadi mimpi buruk.
Dengan menggunakan formasi 3-4-1-2, Indonesia tampil menjanjikan di awal pertandingan dengan Ole Romeny dan Dean James sebagai debutan. Kapten Jay Idzes hampir mencetak gol pada menit ke-5 yang sayangnya ditangkis oleh Mathew Ryan.
Setelah memberikan penalti kepada Indonesia, wasit Adham Mohammad Makhadmeh dari Yordania memberikan penalti kepada Australia yang berhasil dieksekusi oleh Martin Boyle (menit ke-18).
Gol-gol dari Nishan Velupillay, Lewis Miller, Jackson Irvine, dan gol hiburan dari Ole Romeny tidak cukup untuk menghindari kekalahan telak 1-5 dari Australia.
Meskipun dalam hal penguasaan bola, total tembakan, dan jumlah umpan Indonesia unggul atas Australia, namun hasil akhirnya tetap menunjukkan kekalahan yang menyakitkan.
Setelah pertandingan, meskipun Kluivert menyebut timnya bermain dengan semangat juang, namun kenyataannya Indonesia kalah lagi dari Australi dengan selisih 16 kali dari 21 pertemuan mereka.
Bagi mantan asisten pelatih Louis van Gaal di timnas Belanda, ini merupakan debut pelatihan yang pahit karena dari tiga tim yang pernah ia latih, baru kali ini dia mengalami kekalahan.
Kekalahan ini meninggalkan catatan buruk, namun Kluivert tetap berkomitmen untuk terus bekerja keras demi meraih kesuksesan di masa mendatang.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan