RAKYAT.NEWS, BEKASI – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes DPT), Yandri Susanto, meresmikan program “Pencanangan Pemberantasan Buta Huruf Al-Quran dan Satu Desa Satu Majelis Tak’lim” di Desa Lambangsari, Kabupaten Bekasi, Sabtu (22/3/2025).

Acara ini digelar di Masjid Izzatul Islam, dan merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Desa PDT dan Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Kehadiran Yandri di lokasi acara, yang dimulai pada pukul 09.50 WIB, menandai langkah penting dalam mewujudkan program pemberantasan buta huruf Al-Quran di tingkat desa.

Dalam sambutannya, Yandri mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena anak-anak yang kini tidak lagi mengaji.

“Masih banyak keprihatinan, anak-anak sudah tidak ada (atau jarang yang) mengaji,” ujarnya.

Yandri menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) di pedesaan sangat penting, sebagai bagian dari cita-cita Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas kemiskinan.

“Membangun desa, memberantas kemiskinan,” tegasnya.

Oleh karena itu, dia menilai pentingnya kolaborasi dengan Kementerian Agama dalam mewujudkan program ini.

“Yang punya kapasitas mengenai agama adalah Kementerian Agama,” jelas Yandri.

Program yang diluncurkan ini bertujuan untuk memberantas buta huruf Al-Quran dan mendirikan Majelis Tak’lim di setiap desa.

Yandri menambahkan, bahwa membangun moral manusia adalah tantangan yang lebih besar daripada pembangunan infrastruktur.

Untuk itu, Kemendes DPT bersama Kementerian Agama akan terus berupaya menjalankan program ini di seluruh desa di Indonesia.

Selain itu, Yandri juga mengungkapkan rencana untuk mengadakan perlombaan Majelis Tak’lim di seluruh desa di Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan semangat keagamaan dan moral masyarakat desa.

Ke depan, Kemendes DPT akan menyusun kolaborasi lebih mendalam dengan Kementerian Agama untuk memastikan program ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat desa.

Dengan diluncurkannya program ini, diharapkan setiap desa di Indonesia akan memiliki Majelis Tak’lim sebagai pusat pendidikan agama yang dapat menguatkan moral dan pengetahuan Al-Quran bagi masyarakat desa.