RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Peristiwa gempa bumi hebat yang menimpa Myanmar telah menyebabkan lebih dari 2.000 laporan kerusakan struktural di bangunan di Bangkok, Thailand.

Mendengar hal ini, Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt dalam sebuah pernyataan, Thailand berencana untuk memeriksa 700 bangunan.

Keretakan bangunan utamanya terjadi di pusat kota di mana gedung-gedung tinggi banyak berdiri.

“Keselamatan adalah prioritas kami,” ujar Chadchart melansir AFP.

“Meskipun satu bangunan yang sedang dibangun runtuh, tidak ada bangunan yang telah selesai dibangun, yang mengalami kehancuran imbas gempa,” jelasnya.

Untuk memastikan keselamatan di gedung-gedung tinggi, Chadchart akan mempercepat inspeksi selama akhir pekan.

Delapan orang telah meninggal dan banyak lainnya masih belum ditemukan setelah sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun di dekat Taman Chatuchak runtuh.

Hingga saat ini, operasi penyelamatan masih berlangsung di Bangkok. Para petugas sedang mencari orang-orang yang diduga terperangkap di bawah reruntuhan bangunan tersebut.

Anutin Charnvirakul, Wakil Perdana Menteri Thailand, sebelumnya mengatakan tim penyelamat sedang berjuang untuk menyelamatkan lebih dari 100 orang di sebuah gedung yang runtuh.

Gempa bumi dengan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3), getarannya sampai ke Thailand, bahkan mencapai China.

Pemerintah militer Myanmar telah memberlakukan status darurat di beberapa wilayah termasuk Sagaing, Mandalay, Bago, bagian timur Shan, dan Magway. Menurut laporan CNN, jumlah korban tewas di Myanmar telah mencapai lebih dari 1.000 orang.