RAKYAT.NEWS, MAJALENGKA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja cepat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mengawal pencapaian swasembada pangan nasional.

Dalam acara panen raya serentak di 14 provinsi yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Presiden menilai bahwa Mentan Amran telah menunjukkan keteladanan sebagai pemimpin yang aktif terjun langsung ke lapangan.

“Setiap kali saya cari beliau (Mentan Amran), pasti ada di sawah. Suatu hari ada di Kalimantan Barat, besok di Merauke, lusa di Lampung. Inilah contoh menteri yang benar-benar hadir di tengah petani,” ujar Presiden Prabowo, memberikan apresiasi terhadap dedikasi Mentan yang selalu berada di tengah-tengah para petani.

Presiden Prabowo juga menekankan bahwa langkah cepat yang diambil oleh Menteri Amran mulai membuahkan hasil yang signifikan. Produksi pangan nasional, menurutnya, mengalami peningkatan yang cukup pesat, berkat kerja keras serta komitmen yang kuat dari seluruh jajaran sektor pertanian Indonesia.

“Alhamdulillah, kita lihat hasilnya. Dengan hati yang bersih dan kerja keras, kita optimis bisa mencapai apa yang kita harapkan. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh tim pertanian,” ungkap Presiden Prabowo dengan penuh keyakinan bahwa Indonesia dapat meraih swasembada pangan dalam waktu dekat.

Menyikapi apresiasi Presiden, Mentan Andi Amran Sulaiman menyampaikan ucapan terima kasih atas kebijakan dan dukungan penuh Presiden terhadap sektor pertanian. Ia menekankan bahwa capaian yang ada saat ini merupakan hasil sinergi lintas sektor yang solid dan respons cepat dari pemerintah pusat hingga daerah dalam mengatasi tantangan di sektor pertanian.

“Capaian yang kita rasakan saat ini adalah hasil dari kerja keras bersama, dari pusat hingga daerah. Pemerintah hadir dengan kebijakan yang tepat, dan kami di lapangan bekerja dengan cepat untuk memastikan bahwa kebutuhan pangan tercapai,” ujar Amran.

Amran juga melaporkan bahwa harga gabah kini telah mencapai Rp6.500 per kilogram, yang menjadi kabar gembira bagi petani. Ia mengungkapkan bahwa kebijakan ini telah meningkatkan kesejahteraan petani, dengan 100 juta petani mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada Presiden atas kebijakan yang pro terhadap sektor pertanian.

“Ada 100 juta petani yang menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden. Mereka juga mengapresiasi kebijakan pupuk yang kini jauh lebih sederhana. Dulu harus ditandatangani oleh 12 Menteri, 38 Gubernur, dan 500-an kepala daerah. Sekarang, berkat Inpres yang Bapak tandatangani, distribusi pupuk bisa langsung dari Kementan ke pabrik, lalu ke kelompok tani. Ini adalah revolusi di sektor pertanian,” jelas Amran, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin tersebut.

Mentan juga melaporkan bahwa program pompanisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan air untuk pertanian, telah berhasil meningkatkan produksi padi di Pulau Jawa hingga 2,8 juta ton, meskipun kondisi cuaca tengah dilanda krisis El Nino.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi gabah nasional pada periode Januari-Maret 2025 telah mencapai 52 persen dari total target tahunan, menunjukkan pencapaian yang sangat menggembirakan.

Selain itu, Mentan Amran juga memberikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh Bulog dalam menyerap hasil gabah dari petani. Ia mengungkapkan bahwa serapan gabah oleh Bulog meningkat secara signifikan, dari hanya 35.000 ton menjadi 800.000 ton, berkat kerja keras jajaran Bulog yang terus turun langsung ke lapangan.

“Serapan Bulog meningkat 2.000 persen. Dulu hanya 35.000 ton, sekarang mencapai 800.000 ton. Ini berkat kerja keras jajaran Bulog, termasuk Komisaris Utama dan Pak Wamentan yang terus turun tangan langsung,” kata Amran.

Amran juga menambahkan bahwa sejumlah direksi Bulog bahkan harus menginap di kantor karena semangat kerja yang tinggi dalam menyelesaikan tugas. “Gudang-gudang yang ada sudah penuh, dan kami telah menyewa gudang tambahan sebanyak 750 ribu ton,” ujar Amran. Stok beras nasional di gudang Bulog saat ini telah mencapai 2,4 juta ton dan diprediksi akan menembus angka 3 juta ton di akhir bulan, yang merupakan angka tertinggi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.

“Alhamdulillah, ini semua buah dari sinergi dan kepemimpinan Bapak Presiden. Dari benih, alat mesin pertanian, pompanisasi, cetak sawah, HPP, sampai serapan Bulog sudah berjalan dengan baik,” tegas Mentan Amran.

Sebagai langkah lanjutan, Amran juga mengungkapkan bahwa saat ini sedang dalam proses pembangunan dan normalisasi irigasi seluas 2 juta hektare bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Jika proyek tersebut berhasil diselesaikan, Amran yakin bahwa Indonesia akan memiliki ketahanan pangan yang lebih baik, dan cita-cita untuk menjadi lumbung pangan dunia dapat segera terwujud.

“Jika ini selesai, insyaallah pangan kita akan aman, dan mimpi besar menjadi lumbung pangan dunia dapat segera terwujud,” ujar Amran dengan optimisme tinggi.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan oleh pemerintah, Indonesia semakin menunjukkan kemajuan signifikan dalam memastikan ketahanan pangan nasional dan menjadikan sektor pertanian sebagai pilar utama dalam mencapai kemandirian pangan. (*)