Salah satu agenda strategis yang patut diperjuangkan adalah upaya renegosiasi utang luar negeri Indonesia. Di tengah keterbatasan fiskal yang dihadapi negara, diplomasi keuangan berbasis kekuatan geopolitik dan hubungan kultural menjadi penting. Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki modal sosial yang kuat untuk membangun aliansi keuangan yang lebih adil dengan negara-negara Timur Tengah. KKSS dapat mengambil peran sebagai inisiator dialog lintas kawasan ini, memanfaatkan kedekatan historis dan jejaring tokoh Sulsel yang selama ini banyak berkiprah di bidang diplomasi dan hubungan internasional.

Kedua, KKSS juga dapat menjadi jembatan dalam upaya menjawab persoalan pengangguran nasional melalui pendekatan diplomasi tenaga kerja. Meyambut rencana pencabutan moratorium pengiriman tenaga kerja ke Arab Saudi, KKSS dapat berperan mengisi peluang melalui pendekatan baru pekerja migran yang lebih selektif dan berbasis kualitas. Yaitu memprioritaskan tenaga kerja terampil (high-skilled workers) yang mampu menjaga martabat bangsa dan sekaligus memberikan kontribusi nyata pada sektor-sektor strategis di luar negeri. Ini adalah bentuk diplomasi kemanusiaan yang tidak hanya membuka peluang kerja yang bermartabat, tetapi juga memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia internasional.

Ketiga, sektor investasi. Negara-negara Timur Tengah seperti Saudi, UEA, Qatar, dan Kuwait membuka peluang investasi besar di Indonesia. Menariknya, dalam berbagai kesempatan saya melakukan pertemuan dengan pimpinan parlemen, BUMN, dan eksekutif dari negara-negara tersebut, mereka menyatakan minat kuat untuk berinvestasi di Indonesia tanpa membawa tenaga kerja dari negaranya. Hal ini sebab tingkat kesejahteraan masyarakat Timur Tengah harus diakui memang relatif lebih tinggi sehingga warga negara mereka yang bekerja di luar negeri mengikuti investasi yang dilakukan, biasanya di level manajerial ke atas. Bukan pekerja teknis. Ini merupakan peluang besar untuk menyerap tenaga kerja lokal dan memprioritaskan teknologi tepat guna berbasis muatan lokal.