Namun demikian, Nurdin menyoroti peristiwa yang sempat terjadi di Pelabuhan Makassar, di mana pedagang asongan memaksakan diri untuk berjualan di kapal penumpang saat sandar.

“Itu sangat berbahaya dan harus dihentikan. Jangan dibiarkan [asongan berjualan di kapal], harus ditertibkan. Itu jadi perintah khusus saya bersama anggota Komisi VI DPR RI lainnya,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, memaparkan bahwa selama arus mudik dan balik Idulfitri 1446 H/2025 M, pihaknya telah menyiapkan tiga dermaga khusus di Pelabuhan Makassar guna melayani kapal penumpang.

“Kami juga telah mengecek secara langsung terkait kondisi Terminal Penumpang Pelabuhan Makassar yang saat ini memiliki luas kurang lebih 6.500 M2 dan dilengkapi dengan Ruang Tunggu Sementara (RTS), X-Ray, serta Garbarata,” jelas Arif.

Puncak arus mudik tercatat terjadi pada H-10 atau 21 Maret 2025 dengan 7.373 penumpang dan 605 kendaraan, sementara arus balik tertinggi terjadi pada H+6 atau 6 April 2025 dengan 7.653 penumpang.

Secara keseluruhan, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar mencatat peningkatan jumlah penumpang sebesar 80.347 orang, atau naik 8,60% dibandingkan tahun sebelumnya.

Arif menegaskan bahwa semua fasilitas penumpang telah disiapkan dengan baik, termasuk ruang khusus lansia dan anak-anak.

“Di mana kita juga memberikan fasilitas untuk lansia dan juga untuk anak-anak sehingga pada saat menunggu kapal tidak bosan, dan juga beberapa fasilitas seperti kesehatan dan lain sebagainya. Kita siapkan semuanya,” kata dia.

Terkait isu pedagang asongan yang beredar di media sosial, Arif menjelaskan bahwa kejadian tersebut merupakan situasi saat libur Natal dan Tahun Baru. “Pada saat jelang Idulfitri, jauh lebih berkurang di mana tidak ada lagi pedagang asongan yang naik ke kapal. Kami juga sudah menyampaikan kepada operator kapal bahwa kebijakan operator kapal adalah untuk tidak memperbolehkan pedagang asongan masuk ke kapal,” katanya.

YouTube player