19 Bulan Ditahan, Hamas Bebaskan Sandera AS-Israel Edan Alexander
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Kelompok Hamas membebaskan seorang sandera berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Israel, Edan Alexander, pada Senin (12/5/2025) waktu setempat.
Alexander telah ditahan di Gaza sejak Oktober 2023, dan menjadi satu-satunya sandera berkewarganegaraan AS terakhir yang masih hidup di wilayah tersebut.
Dalam pernyataan resminya, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, menyatakan bahwa pembebasan dilakukan melalui kontak dengan pemerintah AS, sebagai bagian dari upaya mediasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
“Brigade Al-Qassam baru saja membebaskan tentara Zionis sekaligus warga AS, Edan Alexander, setelah melakukan kontak dengan pemerintah AS sebagai bagian dari upaya yang dilakukan mediator untuk mencapai gencatan senjata,” demikian isi pernyataan Hamas, dikutip dari AFP.
Pihak militer Israel mengonfirmasi pembebasan tersebut, menyatakan bahwa Alexander telah kembali ke wilayah Israel dan segera dipertemukan dengan keluarganya. Suasana haru terlihat di Tenafly, New Jersey, tempat keluarga Alexander tinggal, ketika warga menyambut kedatangan konvoi yang membawanya pulang.
Pembebasan ini dilakukan sehari setelah Hamas menyatakan kesediaannya untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza. Dalam pernyataan selanjutnya, Hamas menyebut pembebasan sandera sebagai hasil dari diplomasi yang bertanggung jawab.
“Kami menegaskan bahwa negosiasi yang serius dan bertanggung jawab akan membuahkan hasil berupa pembebasan sandera, sementara kelanjutan agresi akan memperpanjang penderitaan dan dapat membunuh mereka,” lanjut Hamas.
Kelompok tersebut juga menyerukan kepada pemerintah Presiden Donald Trump agar melanjutkan upayanya untuk mengakhiri perang yang masih berlangsung. Pujian terhadap keterlibatan AS dalam pembebasan Alexander pun disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Netanyahu mengungkapkan rasa syukurnya atas kepulangan Alexander dan berterima kasih kepada Trump atas peranannya. Namun, ia kembali menegaskan posisi Israel bahwa pembebasan sandera tidak akan menghentikan operasi militer di Gaza.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan