RAKYAT.NEWS, MADINAH – Sebuah video yang menampilkan seorang jemaah haji lansia asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang tersesat di Kota Madinah, Arab Saudi, mendadak viral di media sosial.

Video berdurasi 1 menit 30 detik itu memicu berbagai reaksi netizen, termasuk dugaan bahwa jemaah tersebut mengalami gangguan jiwa.

Menanggapi viralnya video tersebut, Ketua Kloter 14 Embarkasi UPG, Hardiansyah, memberikan klarifikasi lengkap melalui sambungan telepon, Senin (12/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa jemaah dalam video bernama Puang Tamma (P. Tamma), dan insiden tersesat itu terjadi pada saat pelaksanaan salat subuh pertama rombongan di Masjid Nabawi.

“Jemaah kloter 14 tiba di Hotel Fairos Golden Madinah pada Sabtu (10/5) sekitar pukul 01.00 dini hari waktu Arab Saudi (WAS). Setelah istirahat sejenak dan pembagian kamar, mereka melaksanakan salat subuh di Masjid Nabawi,” ujar Hardiansyah.

Ia menuturkan, meskipun rute dari hotel menuju Masjid Nabawi telah dijelaskan kepada seluruh jemaah, sejumlah jemaah mengalami kebingungan saat perjalanan kembali ke hotel karena ini merupakan pengalaman pertama mereka salat di masjid suci tersebut.

Hardiansyah mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari petugas lapangan sekitar pukul 05.30 WAS bahwa seorang jemaah lansia terlihat kebingungan. Petugas yang menemukannya segera menghubungi Hardiansyah dan mengirimkan lokasi keberadaan P. Tamma.

“Saat saya cek di Google Maps, jaraknya dari hotel sekitar 1,5 kilometer. Tantangannya adalah beliau tidak diam di satu tempat, melainkan terus berjalan, sehingga petugas kehilangan jejak,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pencarian intensif dilakukan oleh dirinya bersama pembimbing ibadah KBIHU dan petugas PHD Kloter 14 dengan menyisir area sekitar Masjid Nabawi hingga sekitar pukul 09.00 WAS. Namun, pencarian belum membuahkan hasil sehingga peristiwa tersebut dilaporkan ke Kantor Sektor 4 Madinah untuk bantuan lebih lanjut.

“Qadarullah, saat saya hendak menuju kantor sektor, saya berpapasan dengan petugas yang mengantar beliau ke hotel kami,” ujar Hardiansyah.

Setelah kembali ke hotel, P. Tamma langsung dibawa ke kamarnya dan diberikan makanan karena tampak sangat kelelahan. Pemeriksaan awal dilakukan oleh dokter kloter, sebelum kemudian dilakukan koordinasi dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) untuk penanganan lanjutan.

“Sekitar pukul 14.00 WAS, beliau dijemput ambulans KKHI dan dibawa untuk pemeriksaan lebih lanjut. Alhamdulillah, setelah kondisi membaik, beliau sudah kembali ke hotel dan berkumpul lagi dengan rombongan Kloter 14 UPG,” tutur Hardiansyah.

Sebagai bentuk transparansi, Hardiansyah juga mengirimkan video terbaru yang memperlihatkan kondisi P. Tamma sedang duduk dan berbincang dengan dirinya dan pembimbing ibadah KBIHU di hotel. Dalam video itu, P. Tamma tampak sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan seperti yang dituduhkan oleh beberapa warganet.

“Video ini kami sampaikan sebagai klarifikasi atas narasi yang berkembang. Beliau dalam kondisi baik dan sehat. Kami berharap masyarakat tidak langsung menyimpulkan sesuatu dari potongan video yang tidak lengkap konteksnya,” katanya.

Ia pun mengimbau seluruh jemaah haji, khususnya Kloter 14, untuk lebih memperhatikan arahan dari ketua kloter, ketua rombongan, maupun ketua regu guna menghindari kejadian serupa.

“Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar tetap tertib dan selalu bersama-sama dalam kegiatan ibadah. Terutama bagi lansia, sangat penting untuk didampingi,” tegasnya.

Dengan klarifikasi ini, Hardiansyah berharap publik dapat memahami bahwa insiden tersebut murni karena kebingungan di tengah lingkungan baru, bukan karena faktor gangguan kesehatan mental. Ia juga menekankan bahwa tim kloter tetap siaga dan bertanggung jawab penuh terhadap keamanan serta kenyamanan seluruh jemaah. (*)