BMKG juga menambahkan bahwa pada periode ini, sebagian besar wilayah di Indonesia masih berada dalam fase peralihan musim. Secara klimatologis, fase ini dicirikan oleh perbedaan suhu udara yang cukup mencolok antara pagi dan siang hari.

“Peningkatan intensitas radiasi matahari pada pagi hingga siang hari berkontribusi terhadap penguatan proses konvektif di lapisan atmosfer bawah, sehingga meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif pada sore hingga malam hari,” ujar BMKG.

“Kondisi ini berpeluang menimbulkan hujan dengan karakteristik tidak merata, berdurasi singkat, berintensitas sedang hingga lebat, serta disertai kejadian kilat/petir dan angin kencang di sejumlah wilayah,” lanjutnya.