Guru Besar dan Residen FK Unhas Soroti Menkes, Sebut Pendidikan Kedokteran-Kesehatan Kian Buruk
Irvan juga mengungkapkan adanya perlakuan tidak adil terhadap para dokter, termasuk mutasi yang dinilai tidak berdasar. Ia mempertanyakan kemampuan Menkes dalam menyejahterakan masyarakat jika kondisi ini terus dibiarkan.
“Begitu banyak senior-senior kami yang dimutasi, begitu banyak rekan-rekan sejawat kami yang diperlakukan tidak adil, padahal tugas Menteri Kesehatan, bagaimana bisa menyejahterakan masyarakat dalam dunia kesehatan,” ujarnya.
Residen FK Unhas juga mendesak pemerintah untuk segera menindaklanjuti empat dari lima poin krusial dalam pernyataan guru besar, serta memberi teguran kepada Menteri Kesehatan atas sikap yang dinilai tidak tepat.
“Ada 5 poin, yang krusial, kami sebagai mahasiswa meminta dari poin 1 sampai poin 4 itu, untuk kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah. Dan memberikan teguran keras kepada Menteri Kesehatan. Mungkin Menteri Kesehatan niatnya baik, tapi cara yang beliau lakukan itu sekadar menunjukkan arogansi beliau sebagai pembantu presiden dalam bidang kesehatan,” tegas Irvan.
Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar komunikasi publik pemerintah, khususnya dari Menkes, bisa diperbaiki agar semangat pengabdian para dokter muda tetap terjaga.
“Hanya komunikasi publiknya yang kurang baik, mungkin presiden dapat menyampaikan kepada yang bersangkutan karena kami ini residen sekolah semata-mata bukan hanya untuk meningkatkan materi kami, kami mau tetap mengabdi kepada masyarakat, kami mau memberikan pelayanan kepada masyarakat, cuma komunikasinya harus diperbaiki,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan