RAKYAT NEWS, SEMARANG – Musim Liga 1 2024–2025 menjadi babak kelam dalam perjalanan PSIS Semarang. Tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini harus menerima nasib terdegradasi ke Liga 2.

Klub kebanggaan masyarakat Semarang itu menyudahi kompetisi tertinggi sepak bola nasional musim ini sebagai juru kunci klasemen. PSIS Semarang hanya berhasil mengumpulkan 25 poin dari 34 pertandingan yang mereka jalani.

Dengan torehan 6 kemenangan, 7 hasil imbang, dan 21 kekalahan, PSIS menempati peringkat ke-18. Bersama dengan PSS Sleman dan Barito Putera, PSIS menjadi satu dari tiga tim yang dipastikan turun kasta ke Liga 2 pada musim depan.

“Seluruh pencinta PSIS dan warga Semarang yang saya hormati, Dengan sepenuh hati saya ingin mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya atas hasil di musim ini di mana PSIS terdegradasi ke Liga 2,” ujar CEO PSIS, A.S. Sukawijaya, yang lebih dikenal dengan nama Yoyok Sukawi, dikutip dari Kompas.com.

Ia secara terbuka mengakui bahwa persoalan finansial yang membelit klub turut berdampak pada performa tim.

Dirinya tak menampik adanya keterlambatan dalam pembayaran gaji pemain serta hak-hak lainnya, di samping komunikasi internal yang belum optimal.

“Saya juga meminta maaf karena selama ini banyak situasi dan masalah yang telah membuat gaduh, karena komunikasi yang kurang baik serta krisis keuangan yang dialami oleh PSIS yang menyebabkan adanya gaji atau hak pemain yang terlambat terbayarkan, sehingga memengaruhi prestasi PSIS musim ini,” imbuhnya.

Di tengah kondisi sulit ini, Yoyok Sukawi menegaskan komitmennya untuk tetap bertanggung jawab penuh sebagai CEO sekaligus pemegang saham mayoritas klub. Ia menegaskan bahwa pemenuhan hak pemain dan ofisial akan tetap menjadi prioritas utama.

“Untuk pemenuhan hak pemain atau official selalu diupayakan dan akan menjadi tanggung jawab saya selaku pemegang saham terbesar dan pengelola PSIS, Insya Allah tuntas tepat waktu sesuai rencana,” tuturnya.

YouTube player