Menuju NZE 2060, Pemerintah dan PLN Siap Jalankan RUPTL Ramah Lingkungan
“Ini semua dirancang dengan memperhitungkan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik per kapita secara cermat,” ucap Bahlil.
Dua Tahap Pengembangan Pembangkit
Pengembangan pembangkit dilakukan dalam dua tahap:
- Lima tahun pertama (2025–2029):
- Tambahan kapasitas 27,9 GW
- Termasuk 12,2 GW EBT dan 3 GW sistem penyimpanan energi
- Tambahan lainnya mencakup 9,2 GW pembangkit tenaga gas dan 3,5 GW pembangkit uap rendah emisi
- Lima tahun kedua (2030–2034):
- Tambahan kapasitas 41,6 GW
- Sekitar 90% (37,7 GW) berasal dari EBT dan penyimpanan energi
- Sisanya 3,9 GW dari pembangkit berbasis fosil
PLN Siap Laksanakan RUPTL Ramah Lingkungan
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan komitmen penuh perusahaan dalam melaksanakan RUPTL ini. Menurutnya, transisi menuju energi bersih akan dilakukan secara terukur dan berkelanjutan, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam domestik secara optimal.
“Sebagai BUMN di sektor ketenagalistrikan, PLN siap melaksanakan arahan Pemerintah melalui Kementerian ESDM dalam menjalankan RUPTL 2025–2034. Melalui RUPTL terhijau ini, PLN berkomitmen menghadirkan sistem kelistrikan yang andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” tutur Darmawan.
Peluncuran RUPTL ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan PLN dalam mengakselerasi transisi energi dan memperkuat ketahanan energi nasional berbasis keberlanjutan.
Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan mampu mempercepat dekarbonisasi sektor energi dan memainkan peran penting dalam penanggulangan perubahan iklim global. (*)

Tinggalkan Balasan