RAKYAT NEWS, JAKARTA – Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, mengingatkan Presiden Prabowo Subianto agar tidak terburu-buru membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Djarot mengharapkan Prabowo untuk berpegang pada Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa dan penjajahan di dunia harus dihapuskan.

“Nah, kalau kita itu selalu berjuang untuk kemerdekaan Palestina, dan sekarang Palestina masih terjajah, maka Palestina harus merdeka terlebih dahulu. Untuk kita misalnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel, jangan terlalu buru-buru, ya,” kata Djarot di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6).

Djarot menambahkan bahwa pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel tidak bisa dilakukan selama Palestina belum merdeka.

Ia menegaskan bahwa kebijakan membuka hubungan diplomatik dengan Israel akan bertentangan dengan UUD 1945 jika Palestina masih dalam keadaan terjajah.

“Sehingga kalau kita menjalin hubungan diplomatik nanti dulu, sepanjang masih Palestina menjadi bangsa terjajah. Tidak bisa. Karena itu bertentangan dengan undang-undang dasar,” ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia akan mengakui Israel sebagai negara setelah Israel mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

Ia mengatakan jika Palestina diakui oleh Israel, maka Indonesia siap mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

“Di samping itu saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat, dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya,” kata Prabowo usai pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Kepresidenan pada Rabu (28/5).

“Karena itu Indonesia sudah menyampaikan begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” sambungnya.