RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia murka kepada jajarannya karena menyajikan data berbeda terkait desa yang belum teraliri listrik.

Dengan nada tinggi saat rapat kerja (raker) bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025), Bahlil mempertanyakan laporan jumlah desa yang belum teraliri listrik.

Bahlil menyampaikan, pemerintah menargetkan sekitar 5.600 desa agar bisa dialiri listrik sampai 2029. Angka tersebut berdasarkan data Kementerian ESDM.

Namun, ia mengaku menerima laporan terbaru dari PT PLN (Persero), yang menyebut sasarannya menjadi 10 ribu desa.

“Ini nggak tahu dirjen saya nggak benar atau direksi PLN nggak benar,” kata Bahlil geram.

Dia pun memanggil Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu dan Direktur PLN Darmawan Prasodjo untuk menghadapinya selepas raker.

Dalam pernyataannya di depan para legislator, Bahlil menunjukkan ketidakpuasan terkait data berbeda yang diterimanya.

“Kalian abis ini ketemu sama saya ya, kurang ajar kalian ini. Masih mau jadi dirjen kau? Ini direksi PLN kelihatannya baru, jadi materinya baru, padahal dirutnya cuma satu, nggak berubah-ubah,” ujar ketua umum DPP Partai Golkar tersebut.

Bahlil melanjutkan ucapannya dengan mengatakan bisa jadi jajarannya sudah memiliki data terbaru, tapi belum melaporkan hal itu kepadanya.

Enggan terjebak dalam situasi tersebut, ia kemudian menjelaskan gambaran besar desa yang perlu dialiri listrik. Intinya, menurut dia, Kementerian ESDM sedang menjalankan gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada energi di seluruh Indonesia.

YouTube player