Nobar Film Believe dengan Keluarga Prajurit di Makassar, Mayjen Bangun: Bukan Sekadar Film Perang
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Film laga berlatar sejarah Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian, karya milik rumah produksi Bahagia Tanpa Drama, menggelar pemutaran khusus (nonton bareng) serentak di 33 kota dan kabupaten di Indonesia, termasuk Kota Makassar. Pemutaran ini digelar secara eksklusif bersama keluarga para prajurit TNI sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas pengorbanan mereka di balik medan tugas.
Pemutaran yang berlangsung di Studio 4 XXI Mall Panakkukang Makassar, Rabu (3/7/2025), menghadirkan suasana haru dan emosional. Sejumlah keluarga besar TNI dari Divisi 3 Kostrad, Rindam XIV/Hasanuddin, dan Denmadam XIV/Hasanuddin hadir dalam suasana penuh empati, menonton kisah yang terasa begitu dekat dengan kehidupan mereka.
Film Believe diangkat dari kisah nyata yang sebelumnya dibukukan dalam Believe – Based on a True Story of Faith, Dream, and Courage. Ceritanya menyoroti perjuangan prajurit Indonesia dalam Operasi Seroja di Timor Timur (1975–1999), namun dengan pendekatan yang lebih emosional dan humanistik—tidak hanya dari sudut pandang prajurit, tetapi juga dari sisi keluarga yang ditinggalkan.
Karakter Evi yang diperankan (Adinda Thomas) menjadi pusat emosi dalam film ini, menggambarkan kekuatan perempuan yang ditinggal suami bertugas. Bersama tokoh Iin (Maudy Koesnaedi), sang ibu mertua, film ini menyorot kehidupan para istri dan ibu prajurit yang harus tegar dalam ketidakpastian.
“Nobar ini adalah bentuk apresiasi kami kepada keluarga prajurit. Mereka juga pahlawan dalam senyap, yang menjaga semangat dan harapan dari rumah,” ujar Celerina Judisari, produser film Believe, dalam keterangannya di sela-sela pemutaran.
Film ini dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 24 Juli 2025, dan digadang-gadang menjadi salah satu film nasional yang membawa misi refleksi sejarah dan pendidikan karakter, terutama bagi generasi muda.
Tonton Bareng Film “Believe”, Pangdivif 3 Kostrad: Ini Bukan Sekadar Film Perang

Salah satu penonton yang hadir, Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad, Mayjen TNI Bangun Nawoko, mengaku tidak menduga akan begitu tersentuh dengan film ini. Menurutnya, Believe bukan sekadar film perang, tetapi cermin dari realitas kehidupan seorang prajurit—dan lebih dari itu, kehidupan keluarga mereka yang turut berjuang secara batin.
“Saya benar-benar tidak menyangka bisa tersentuh sedalam ini. Film ini bukan hanya bicara soal patriotisme di medan perang, tetapi tentang bagaimana keluarga ikut menanggung beban yang sama. Ini menyentuh dan nyata,” ujar jenderal bintang dua yang dua kali bertugas di Timor Timur tersebut.
Ia menambahkan, pengalaman pribadinya sebagai prajurit membuat film ini terasa autentik.
“Saya nonton bersama istri, dan saya pikir ini keputusan tepat. Film ini membuka perspektif bahwa ketika suami bertugas, istri juga sedang berperang dengan sunyi dan kekhawatiran,” ungkapnya.
Mayjen Bangun bahkan mengimbau agar film ini tidak hanya ditonton oleh kalangan militer, tetapi oleh seluruh masyarakat. Menurutnya, film seperti Believe bisa menjadi media edukasi kebangsaan yang kuat dan membangun empati terhadap tugas berat para prajurit dan keluarganya.
Sinopsis Singkat
Believe mengisahkan perjalanan Agus (Ajil Ditto), putra dari prajurit Sersan Kepala Dedi (Wafda Saifan) yang gugur dalam Operasi Seroja. Ditinggal ibunya (Yoriko Angeline) sejak kecil dan hidup dalam bayang-bayang sosok ayah yang jarang hadir, Agus tumbuh penuh kemarahan. Namun, kematian sang ayah justru menjadi titik balik bagi hidupnya.
Agus memutuskan mengikuti jejak ayahnya menjadi prajurit, menempuh jalan penuh luka, penolakan, hingga konfrontasi batin. Puncaknya, ia berhadapan langsung dengan musuh ayahnya di masa lalu, Miro (Marthino Lio).
Melalui kisah personal ini, Believe menampilkan nilai-nilai pengorbanan, keberanian, dan cinta dalam balutan sejarah militer Indonesia. (*)

Tinggalkan Balasan