Bangkalan, Rakyat News – Pada hari kedua kunjungan kerja di Provinsi Jawa Timur, Presiden Joko Widodo menyerahkan 2.050 sertifikat hak atas tanah untuk rakyat. Acara digelar di Pendopo 2 Kantor Bupati Bangkalan, Rabu, 19 Desember 2018.

Sebanyak 2.050 penerima sertifikat yang hadir berasal dari 4 kota/kabupaten, yaitu Kabupaten Bangkalan sebanyak 1.350 orang, Kabupaten Sampang sebanyak 300 orang, serta Kota Surabaya I dan II masing-masing sebanyak 200 orang.

Dalam laporannya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menyebutkan bahwa di Provinsi Jawa Timur diperkirakan terdapat 19.498.377 bidang tanah, dengan perincian bidang tanah yang sudah terdaftar 8.771.138 bidang (44,9 persen) dan belum terdaftar 10.727.239 bidang (55,1 persen).

“Siang hari ini sebanyak 220 ribu sertifikat tanah untuk rakyat dibagikan kepada seluruh warga di Jawa Timur. Untuk di Madura sendiri ada 2.050 sertifikat tanah untuk rakyat yang dibagikan,” kata Sofyan Djalil.

Pada tahun 2018 ini Provinsi Jawa Timur mendapatkan target penyelesaian PTSL sebanyak 1.570.000 bidang. Kepala BPN menargetkan pada tahun 2023 seluruh bidang Provinsi Jawa Timur sudah terdaftar.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menjelaskan alasan pemerintah terus mempercepat pembagian sertifikat hak atas tanah ini. Menurutnya, setiap dirinya ke daerah ia sering mendengar banyaknya sengketa lahan atau tanah karena masyarakat belum memiliki bukti hukum atas tanahnya.

“Sertifikat ini tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki. Kalau ada orang datang ngaku-ngaku ‘Ini tanah saya’, ‘enggak ini tanah saya, sertifikatnya ada’,” ujar Presiden.

Kepada para penerima sertifikat ini, Kepala Negara pun berpesan agar mereka menjaga sertifikatnya dengan baik. “Saya titip kalau sudah dapat sertifikat, tolong ditaruh di plastik seperti ini. Tapi sebelumnya difotokopi. Kalau aslinya hilang masih punya fotokopi. Kenapa diplastik? Kalau gentengnya bocor, sertifikatnya selamat enggak kena air,” lanjutnya.