Makassar, Rakyat News – Untuk kesekiankalinya, Kandidat Gubernur Sulsel Ichsan Yasin Limpo (IYL) memberi pembelajaran berharga. Sekalipun membutuhkan dukungan rakyat di Pilgub, tapi lantas komitmennya dikhianati atau menghalalkan segala cara.

“Mister Komitmen”, julukan yang sering dialamatkannya kembali menunjukkan jika mendapat dukungan rakyat tak mesti harus melabrak aturan, apalagi mempolitisasi setiap ruang.

Pasca-menolak secara halus memberi sambutan di masjid untuk menghindari kesan politisasi atau kampanye di rumah ibadah, IYL yang belum lama ini dinobatkan sebagai salah satu lulusan terbaik program doktoral Fakultas Hukum Unhas, juga menunjukkan sikap sama di acara taksiah almarhum Hj Mardiah, Istri Ketua DPRD Takalar, Muh Jabir Bonto.

Usai pemuka agama di Kabupaten Takalar memimpin takziah di kediaman Jabir di Takalar, Jumat (2/3/2018) malam, keluarga yang berduka mendaulat IYL memberikan ucapan duka sekaligus sambutan di depan ribuan warga.

Bukannya memanfaatkan momen itu untuk “panggung” tebar pesona, IYL justru meminta agar diwakili menyampaikan duka melalui sambutan. Maklum, meski ia datang bagian dari kerabat Muh Jabir, tapi Ichsan tidak mau ada anggapan mempolitisasi acara duka ini.

Di samping itu, ia juga menghindari aturan dari KPU maupun Panwas jika kandidat tak boleh bersosialisasi di malam hari, apalagi memberi sambutan di depan ribuan warga.

“Mohon maaf, Pak Ichsan yang hadir di tengah-tengah kita meminta saya untuk mewakili memberikan ucapan duka dari keluarga, karena beliau tidak ingin ada anggapan acara ini dipolitisir,” kata salah seorang kerabat dekat IYL yang berdiri memberi sambutan.

Menurut dia, pihak keluarga bahkan sudah sepakat mempersilakan IYL berbicara di depan warga, kapasitasnya sebagai kerabat dekat dari almarhum. “Kami justru tak keberatan kalau beliau memberikan sambutan sebagai keluarga. Tapi sekali lagi, beliau tidak ingin melanggar aturan. Apalagi mengenakan pakaian yang ada identitas atau simbol pencalonannya. Dan inilah Pak Ichsan, orangnya sangat komitmen,” urainya.