Makassar, Rakyat News – Warga Kelurahan Bua Kana, Kecamatan Rappocini mengeluhkan program pemerintah sampah tukar beras yang dicanangkan Danny Pomanto selama menakhodai Pemkot Makassar.

Keluhan tersebut di lontarkan Rahmi warga Rappocini yang kecewa bahkan sudah merasa membohongi masyarakat dengan program serta janji-janji politik Danny tentang sampah di tukar beras.

“Kami tentu sangat kecewa khususnya bagi orang miskin seperti kita. Harapannya bisa mendapatkan beras dari tukar sampah. Justru warga malah dimintai bayaran atau iuran perbulannya. Katanya retribusi sampah. Ini bukti bahwa program dan janji Danny hanya slogan saja,” keluh Rahmi kepada kandidat Wakil Wali Kota Makassar, Andi Rachmatika Dewi, Minggu (4/3/2018).

Bukan hanya mengeluhkan program sampah tukar beras yang diagung-agungkan Danny Pomanto, tetapi tak direalisasi, melainkan soal keamanan dan tindak kriminalitas di Kota Makassar yang semakin hari kian meningkat.

Padahal janji orang nomor satu di Kota Makassar ini untuk menurunkan angka kriminalitas menjadi visi misinya.

Apalagi dana yang digelontorkan yang mencapai miliaran rupiah untuk memasang CCTV di setiap jalan dan war room di kantor Balaikota sudah diadakan.

Tetapi fakta yang terjadi tindak kriminalitas malah semakin meningkat.

“Jangan-jangan CCTV yang dipasang dan War Room yang diadakan di Pemkot hanya satu yang berfungsi sementara lainnya tidak. Kalau itu betul, artinya selama ini kita sudah dibodohi dan hanya pemborosan anggaran,” sindirnya.

Untuk itu, Rahmi mengajak seluruh lapisan masyarakat di Kecamatan Rappocini untuk bersatu tidak lagi memilih pemimpin yang doyang pencitraan apalagi hanya mengumbar janji demi menyenangkan masyarakat tetapi janjinya tidak direalisasikan.

“Makassar tidak butuh lagi pemimpin yang suka mengumbar janji tapi tak bisa diwujudkan. Bukan hanya masyarakat di Rappocini saja yang kecewa tetapi seluruh masyarakat di 14 kecamatan juga merasakan hal demikian,” bebernya.