Bone, Rakyat News – Tawakkal, warga Desa Tombong, Kecamatan Tellulimpoe, tampak sangat antusias bertemu dengan Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH). Di hadapan jagoannya di Lapangan Pesanggrahan, Desa Ujung Lamuru, Kecamatan Lappariaja, Tawakkal menumpahkan seluruh keluh kesahnya. Termasuk soal akses jalan dari kampungnya ke ibu-kota Bone yang sangat jauh dan rusak.

Demi bertemu NH, Tawakkal bercerita harus bangun dini hari dan memulai persiapan menuju lokasi kampanye mantan Ketua PSSI itu. Maklum, jarak Desa Tombong ke Desa Ujung Lamuru berkisar 215 kilometer. Ia harus melalui dua kabupaten yakni Pangkep dan Maros sebelum sampai ke tujuan. Kira-kira makan waktu sampai delapan jam.

“Desa saya paling jauh jaraknya, sekitar 215 kilometer ditempuh 8 jam. Ya harus melewati Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Maros untuk sampai. Tadi saya start dari rumah sekitar jam tiga subuh demi bisa bertemu dan mendukung NH-Aziz. Besar harapan saya, jikalau kelak terpilih maka NH-Aziz akan memperhatikan kami-kami yang berasal dari desa terjauh,” tutur dia, Minggu, 4 Maret.

Menurut Tawakkal, akses jalan dari ibu kota Bone maupun ibu kota Sulsel yakni Makassar ke Desa Tombong sangat jauh. Yang lebih memprihatinkan, akses menuju kampungnya tersebut rusak parah. “Ya hanya di jalan poros yang bagus, kalau sudah masuk ke jalan menuju desa kami itu sudah rusak, berlubang-lubang. Semoga ini nantinya bisa menjadi perhatian bila kelak Pak NH terpilih,” asa Tawakkal.

Tidak kalah miris, Tawakkal menyebut perhatian pemerintah terhadap nasib para guru yang mengajar di Desa Tombong. Idealnya, para guru yang ditugaskan di sana mendapatkan insentif tambahan berupa dana terpencil. Toh, Desa Tombong layak masuk kategori desa terpencil. Nyatanya, para guru di sana tidak mendapatkan alokasi dana terpencil.