RAKYAT NEWS, MAKASSAR – PSM Makassar tengah menghadapi masa sulit di awal musim Super League 2025/2026. Tim Juku Eja belum menunjukkan performa maksimal, terutama dalam hal meraih kemenangan dan mencetak gol.

Dalam empat pertandingan terakhir, PSM hanya mampu bermain imbang tiga kali, masing-masing melawan Persijap Jepara, Bhayangkara FC, dan Semen Padang, semuanya dengan skor identik 1-1. Setelah itu, PSM harus menelan kekalahan 1-2 saat bertandang ke markas Persita Tangerang.

Hasil-hasil tersebut membuat pasukan Bernardo Tavares kini terpuruk di dasar klasemen sementara. Hingga pekan keempat, PSM menempati posisi ke-18 dengan torehan tiga poin, dan menjadi satu-satunya tim yang belum mencatat kemenangan musim ini.

Padahal, secara permainan, PSM kerap tampil dominan dan mampu menekan lawan. Namun, penyelesaian akhir yang buruk menjadi kendala utama yang belum terselesaikan.

Pelatih Bernardo Tavares menyatakan kekecewaannya, bukan hanya karena hasil negatif, tetapi juga karena para pemain tidak mampu mengendalikan emosi di atas lapangan.

“Tentu saja kita frustrasi. Sebenarnya saya frustrasi itu bukan lebih gara-gara kita kalah, gara-gara pemain tidak mengontrol emosi mereka dengan baik,” ujar Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares, dikutip dari Tribun-timur.

Ia mengungkapkan bahwa hal tersebut telah menjadi bagian dari evaluasi dalam sesi pertemuan tim sebelum pertandingan, namun instruksi itu tidak dijalankan oleh para pemain di lapangan.

“Harusnya kita dingin berpikir lagi di lapangan dan untuk tidak menggunakan emosi kita dalam menentukan keputusan kita di lapangan. Namun mereka tidak melakukan hal tersebut,” paparnya.

Ke depan, tantangan PSM tidak semakin ringan. Mereka dijadwalkan akan menghadapi pemuncak klasemen sementara, Persija Jakarta, pada laga selanjutnya.

“Kita lihatlah ke pertandingan selanjutnya, karena pertandingan selanjutnya juga akan sulit. Melawan Persija di awal-awal pertandingan saya pikir para pemain saya merasakan ini,” pungkasnya.

YouTube player