RAKYAT NEWS, JAKARTA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa serangan Israel terhadap pejabat senior Hamas di Qatar pekan lalu adalah tindakan yang “dibenarkan.”

Netanyahu menyebut Qatar tidak hanya memiliki hubungan dengan Hamas, tetapi juga mendukung, melindungi, dan mendanai kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza tersebut.

Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers pada Selasa (16/9), menyusul serangan yang menewaskan beberapa anggota Hamas dan personel keamanan Qatar.

“Qatar terkait dengan Hamas, mendukung Hamas, melindungi Hamas, mendanai Hamas… Qatar memiliki pengaruh yang kuat (yang dapat dimanfaatkannya), tetapi memilih untuk tidak melakukannya,” kata Netanyahu dalam konferensi pers terbaru pada Selasa (16/9) waktu setempat.

“Oleh karena itu, tindakan kami sepenuhnya dibenarkan,” tegasnya, merujuk pada serangan Israel menargetkan pejabat senior Hamas di Doha pada 9 September lalu.

Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap target Hamas di Doha tersebut merupakan serangan pertama Israel terhadap Qatar, yang merupakan sekutu Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah.

Pengeboman Tel Aviv menewaskan sedikitnya enam orang, terdiri dari lima anggota Hamas dan satu personel keamanan Qatar. Namun, tidak ada pejabat tinggi Hamas yang menjadi target utama Israel yang menjadi korban tewas.

Menanggapi serangan itu, Qatar mengadakan pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Senin (15/9/2025) waktu setempat, yang dihadiri hampir 60 negara untuk menyerukan tindakan tegas terhadap Israel.

Qatar tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel dan sejak lama menjadi tuan rumah bagi para pemimpin biro politik Hamas, yang serangannya terhadap Tel Aviv pada 7 Oktober 2023 memicu perang berkepanjangan di Jalur Gaza.

Doha juga berperan penting dalam memediasi Israel dan Hamas dalam perundingan gencatan senjata serta pembebasan 251 sandera yang ditahan militan di Jalur Gaza sejak serangan Oktober 2023.

YouTube player