RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Pelaksanaan penyampaian gagasan dan penjaringan aspirasi oleh Bakal Calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Periode 2026–2030 berakhir di Zona E yang mencakup rumpun ilmu teknik. Kegiatan ini berlangsung di Aula Fakultas Teknik/CSA, dengan moderator Prof. Dr. Ir. Budimawan, DEA, Senin (13/10).

Beragam pandangan, kritik, dan saran disampaikan oleh dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa Fakultas Teknik sebagai bentuk partisipasi dalam menyusun arah kebijakan dan prioritas pembangunan universitas di masa mendatang.

Penanggap pertama, Prof. Triyatni Martosenjoyo, menyoroti pentingnya konsistensi dalam pengelolaan kampus, terutama dalam mewujudkan konsep green campus.

“Unhas memiliki banyak sumber daya manusia yang berkeahlian, tetapi kurang konsisten. Kita ingin menjadi kampus hijau, tetapi sampah masih banyak di mana-mana. Tanpa konsistensi, kita sulit melangkah lebih jauh,” ujarnya.

Dari kalangan dosen lainnya, disampaikan apresiasi atas terbitnya SK pembentukan Tim Kelompok Kerja Penyusunan Naskah Akademik Rencana Pengembangan Fakultas Teknik Unhas.

Selain itu, juga disampaikan perlunya keselarasan pendanaan antar departemen dan percepatan proses sertifikasi tanah di lingkungan Fakultas Teknik.

Perwakilan tenaga kependidikan, Fara, menyampaikan aspirasi terkait kejelasan status dan karier bagi tenaga kependidikan yang telah lama mengabdi.

“Masih banyak tenaga kependidikan yang statusnya belum jelas dan masih bergantung pada SK Dekan. Kami berharap hal ini mendapat perhatian lebih, agar ada kepastian karier bagi tendik,” ungkapnya.

Prof. Nizwar menyoroti kekurangan tenaga laboran dalam mendukung aktivitas akademik dan riset.

“Kami telah mendapat bantuan pengembangan infrastruktur dan laboratorium, bahkan membentuk unit kerja khusus. Namun, tantangannya adalah keterbatasan SDM laboran karena banyak dimutasi ke bagian administrasi. Diperlukan jenjang karier yang jelas agar kinerja laboratorium dapat optimal,” jelasnya.