Koordinator I JamDatun Kejagung, Ferry Tas Tinjau Langsung Pelaksanaan Program Permakanan di Pasuruan
“Integritas tanpa empati hanyalah formalitas. Kolaborasi tanpa nurani akan kehilangan maknanya. Apa yang kami saksikan hari ini adalah bentuk ketulusan luar biasa dari para relawan dan pendamping yang menjaga denyut kemanusiaan program ini tetap hidup,” ujar Ferrytas dengan penuh haru.
Beliau turut memberikan apresiasi kepada para pendamping PKH, pengelola Pokmas, serta seluruh unsur masyarakat yang berperan menjaga keberlangsungan program di tengah keterbatasan fasilitas dan anggaran.
Lebih jauh, Koordinator I Jamdatun Kejaksaan Agung Republik Indonesia ini menegaskan bahwa keterlibatan aparat penegak hukum dalam program sosial seperti ini bukan semata menjalankan fungsi pengawasan, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab moral dan institusional untuk memastikan bahwa setiap rupiah anggaran negara benar-benar bermuara pada kesejahteraan rakyat.
“Program ini merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam menghadirkan negara yang peduli, hadir, dan berdaulat atas kesejahteraan bangsanya. Kita semua wajib mendukungnya dengan integritas, kerja nyata, dan ketulusan hati di lapangan,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pengawasan berbasis kolaborasi dan empati dapat memperkuat makna kehadiran negara di tengah masyarakat. Melalui langkah-langkah konsisten dan penuh kepedulian, Ferry Tas menegaskan bahwa integritas, sinergi, dan kemanusiaan harus terus berpadu dalam setiap pengabdian demi kemaslahatan umat dan kejayaan bangsa. (*)

Tinggalkan Balasan