PLN Hadirkan Harapan di Pulau Samalona, Sinar Terang dari SuperSUN untuk Pariwisata Hijau Berkelanjutan
Warga Pulau Samalona, Kamaruddin, menjelaskan bahwa dengan adanya listrik PLN, warga dapat menghemat biaya operasional hingga 88 persen untuk usaha wisatanya, yaitu _homestay_. Sebelum hadirnya listrik PLN, warga yang kebanyakan berprofesi di bidang pariwisata mengandalkan genset dan menghabiskan sekitar 180 liter bahan bakar minyak (BBM) per bulan — itu pun hanya digunakan pada malam hari. Dengan harga BBM sekitar Rp15 ribu per liter, warga mengeluarkan biaya sekitar Rp2,7 juta per bulan.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur. Setelah hadirnya listrik PLN dari inovasi SuperSUN, rata-rata kami hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp300 ribu per bulan atau menghemat hingga 88 persen. Selain itu, kami juga bisa menikmati listrik 24 jam untuk kegiatan lainnya seperti mengaji dan anak-anak belajar di malam hari,” ujar Kamaruddin.
Ia menambahkan, listrik bersih PLN sangat bermanfaat dan berdampak positif bagi kenyamanan wisatawan. “Jika genset menyala, suara menjadi sangat bising dan menimbulkan polusi di malam hari. Dengan hasil penghematan biaya operasional, saya juga berencana mengembangkan dan merenovasi homestay,” katanya.
Tercatat sejak listrik PLN beroperasi 24 jam pada Agustus 2025, terjadi peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Pulau Samalona. Sebelumnya hanya rata-rata 800 wisatawan per bulan, kini meningkat menjadi sekitar 1.000 wisatawan per bulan.
Dalam momen penyalaan listrik desa yang dilaksanakan secara simbolis di Pulau Samalona pada Jumat (24/10), Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, turut mengapresiasi sumbangsih PLN dalam melistriki hingga ke pelosok. Pada kesempatan tersebut, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan penyalaan program listrik di 80 desa yang tersebar di 11 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Selatan, dengan total pemasangan SuperSUN di 1.486 titik — salah satunya di Pulau Samalona.







Tinggalkan Balasan