GIIAS Makassar 2025 Resmi Dibuka: Dorong Ekonomi Daerah dan Transformasi Mobilitas Berkelanjutan
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 resmi dibuka di Summarecon Mutiara Makassar Convention Center (MCC), Rabu (5/11/2025).
Pameran otomotif terbesar di kawasan Indonesia Timur ini akan berlangsung selama lima hari, mulai 5 hingga 9 November 2025, dan menjadi rangkaian penutup dari seri GIIAS 2025 yang sebelumnya digelar di Tangerang, Surabaya, Semarang, dan Bandung.
Pembukaan pameran ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI, Setiardi Arta, Ketua Umum GAIKINDO Putu Juli Ardika, serta Ketua Harian sekaligus Ketua Penyelenggara Pameran dan Konferensi GAIKINDO, Anton Kumonty.
Ketua Harian GAIKINDO, Anton Kumonty, menyebut penyelenggaraan GIIAS Makassar 2025 sebagai momentum penting kebangkitan industri otomotif di wilayah Indonesia Timur.
“Setelah enam tahun, GIIAS kembali hadir di Makassar dengan skala yang lebih besar dan antusiasme luar biasa. Makassar adalah pasar potensial dengan kontribusi 4,1 persen terhadap total penjualan kendaraan nasional pada periode Januari hingga Juli 2025,” jelas Anton.
Menurut Anton, tahun ini lebih dari 25 merek otomotif ikut berpartisipasi, terdiri atas 10 merek kendaraan penumpang, 7 merek sepeda motor, dan 10 industri pendukung. Berbagai inovasi ditampilkan, mulai dari kendaraan listrik, teknologi keselamatan modern, hingga solusi otomotif ramah lingkungan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan GAIKINDO yang kembali memilih Makassar sebagai tuan rumah setelah terakhir kali digelar pada tahun 2019.
“Kota Makassar ini pintu gerbang kawasan Indonesia Timur dengan potensi pasar mencapai 50 juta jiwa. Kami berterima kasih karena GIIAS kembali hadir di sini. Ini menandakan bahwa Makassar siap menjadi pusat pertumbuhan otomotif dan ekonomi di wilayah timur Indonesia,” ujar Munafri.
Wali kota yang akrab disapa Appi itu juga menegaskan kesiapan Makassar menyambut berbagai event berskala nasional dan internasional dengan dukungan infrastruktur modern seperti MCC Summarecon Mutiara.
“Kami berterima kasih kepada pihak Summarecon yang telah membangun fasilitas ini. Dengan convention center yang representatif, Makassar kini siap menjadi tuan rumah berbagai kegiatan besar,” tambahnya.
Munafri berharap GIIAS Makassar 2025 tidak hanya menjadi ajang pameran otomotif, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di sektor-sektor turunan, mulai dari bengkel, dealer, hingga industri kreatif pendukung.
“Kami ingin industri otomotif tidak hanya berhenti di pameran, tetapi juga menular pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Munafri menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk terus memberikan dukungan penuh kepada pelaku usaha dan investor yang ingin menanamkan modal di kota Makassar.
“Pameran seperti GIIAS menjadi momentum penting memperkuat posisi Makassar sebagai kota ramah investasi dan pusat kegiatan industri di kawasan timur Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI, Setiardi Arta, menegaskan peran strategis GIIAS Makassar dalam mendorong perekonomian daerah.
“Pameran GIIAS Makassar bukan hanya menjadi ajang pameran teknologi dan inovasi kendaraan terbaru, tapi juga memiliki peran penting dalam mendorong perekonomian daerah di Sulawesi Selatan. Makassar merupakan salah satu pusat ekonomi terbesar di kawasan Indonesia Timur dan memiliki peran strategis sebagai penghubung industri dan logistik dari timur ke barat Indonesia,” jelasnya.
Ia menambahkan, GIIAS Makassar tidak hanya memberi dampak ekonomi langsung pada sektor perdagangan, tetapi juga memicu transformasi menuju mobilitas berkelanjutan.
“Tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung, tetapi juga mulai menggerakkan sektor-sektor lainnya untuk membantu arah transformasi industri kreatif menuju mobilitas yang berkelanjutan,” tutup Setiardi. (Farez)


Tinggalkan Balasan Batalkan balasan