RAKYAT NEWS, JENEPONTO – Tim dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN melanjutkan kunjungan kerjanya di Kabupaten Jeneponto pada Kamis, 20 November 2025. Kunjungan hari kedua ini berfokus pada peninjauan langsung implementasi program strategis, khususnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi – Makanan Bergizi Gratis (SPPG-MBG) untuk percepatan penurunan stunting.

​Tim Kunker Kemendukbangga, didampingi langsung oleh Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Jeneponto, St. Meriam, mengunjungi dua lokasi: SPPG-MBG dan Posyandu di Kelurahan Pallengu.

​Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) berjalan efektif, tepat sasaran, dan memenuhi standar kualitas gizi yang ditetapkan.
​Di Kelurahan Pallengu, tim memantau proses produksi dan distribusi makanan bergizi bagi kelompok sasaran, terutama Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita Non-PAUD. Tim mengapresiasi upaya kader dan pengelola SPPG dalam menjaga kebersihan dan kualitas bahan baku.

IMG 20251120 194417

Tim juga berinteraksi dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan kader pendamping.

“Interaksi ini menjadi krusial untuk mendengarkan umpan balik langsung mengenai manfaat program dan tantangan yang dihadapi di lapangan,”ujar Ketua Tim, Ahmad Sudi.

​“Kami melihat antusiasme dan komitmen yang kuat dari para kader dan pengelola SPPG di Jeneponto,” jelas Kaper BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin.

“Peninjauan ini sangat penting sebagai evaluasi lapangan untuk memastikan program MBG betul-betul berkontribusi dalam perbaikan gizi dan penurunan angka stunting di Jeneponto,” tambahnya.

​Sementara, Kadis PPKB Jeneponto, St. Meriam, menyatakan kunjungan ini menjadi motivasi besar bagi jajaran Pemerintah Kabupaten Jeneponto.

“Pendampingan dan arahan langsung dari pusat memperkuat kolaborasi kita dalam mencapai target nasional. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan SPPG-MBG ini, termasuk mengatasi berbagai kendala teknis yang mungkin timbul,” jelasnya.

​Kunker selama dua hari ini menegaskan komitmen Kemendukbangga dalam mendukung pemerintah daerah untuk memperkuat upaya intervensi gizi spesifik dan sensitif, menjadikan Jeneponto salah satu lokus prioritas dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. (*).

YouTube player