Manfaat yang bisa dirasakan relatif langsung. Beberapa manfaatnya antara lain:

  1. Depo lokal mempersingkat jarak tempuh petugas pengangkut sehingga menghemat biaya operasional dan waktu
  2. Mengurangi risiko tumpukan sampah di titik-titik strategis.
  3. Jika dikombinasikan dengan program bank sampah dan edukasi pemilahan di sumber, depo dapat meningkatkan tingkat pemulihan material yang bernilai (plastik, kertas, logam), sehingga mengurangi beban TPA.
  4. Depo bisa menjadi ruang kontrol untuk memastikan praktik pembuangan yang lebih tertib. Misalnya dengan jadwal drop-off yang jelas, aturan pemilahan, dan pengawasan sederhana oleh perangkat kelurahan.

Namun, pembangunan depot bukan tanpa tantangan. Ketersediaan lahan yang strategis, aman, dan mudah diakses merupakan kendala utama di kawasan padat. Selain itu, aspek teknis seperti drainase yang baik, pengendalian bau, serta akses armada menuju dan dari depo harus dipertimbangkan sejak desain.

Faktor pembiayaan juga penting meski depo skala kelurahan tidak memerlukan investasi setinggi fasilitas pengolahan skala besar. Namun tetap dibutuhkan alokasi dana untuk konstruksi dasar, tempat pemilahan, dan peralatan serta anggaran rutin untuk operasional dan pemeliharaan.

Kunci keberhasilan depo adalah integrasi kebijakan, teknologi sederhana, dan partisipasi masyarakat. DLH Kepahiang perlu merancang SOP yang jelas seperti mekanisme penunjukan lokasi depo, jadwal pengantaran dari warga, dan prosedur konsolidasi ke armada kabupaten.

Selain itu, pembinaan warga melalui sosialisasi pemilahan sampah dan insentif bagi kelompok masyarakat atau bank sampah yang berperan aktif dapat memperkuat keberlanjutan program. Aplikasi sederhana atau layanan pengaduan online juga dapat dimanfaatkan untuk mengatur keluhan, pelaporan tumpukan, atau permintaan pengangkutan tambahan sehingga layanan lebih responsif.

Dari sisi lingkungan, depo yang dikelola baik akan mengurangi dampak negatif seperti tumpukan sampah di jalan, pencemaran visual, dan potensi sarang penyakit. Bila depo juga dilengkapi area untuk pengomposan organik skala kecil, maka residu organik pasar atau rumah tangga dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat bagi kota maupun masyarakat. Misalnya untuk penghijauan pekarangan atau taman kota.