Gelombang Penolakan Menguat! Badko HMI Sulsel Tegas Menolak Pabrik PT Conch di Barru
RAKYAT NEWS, BARRU – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sulawesi Selatan melalui Bidang Lingkungan Hidup menyatakan penolakan tegas terhadap rencana pembangunan pabrik PT Conch di Kabupaten Barru. Sikap ini disampaikan berdasarkan kajian akademik serta indikasi kuat potensi kerusakan lingkungan yang dinilai dapat muncul apabila proyek tersebut tetap dijalankan.
Ketua Bidang Lingkungan Hidup Badko HMI Sulsel menegaskan, pembangunan pabrik semen berpotensi menimbulkan dampak ekologis serius, mulai dari kerusakan kawasan karst, pencemaran udara, degradasi sumber daya air, hingga ancaman terhadap ruang hidup dan mata pencaharian masyarakat lokal.
“Kabupaten Barru memiliki ekosistem yang rentan, khususnya kawasan karst dan daerah tangkapan air. Aktivitas industri ekstraktif seperti pabrik semen berpotensi merusak keseimbangan ekologis yang dampaknya bersifat jangka panjang dan sulit dipulihkan,” tegasnya.
Badko HMI Sulsel menyebut, lokasi yang direncanakan sebagai area pembangunan memiliki fungsi ekologis strategis yang perlu dilindungi. Fungsi tersebut antara lain sebagai daerah resapan air yang menopang kebutuhan air masyarakat sekitar, habitat keanekaragaman hayati yang berpotensi terancam akibat aktivitas penambangan, serta penopang ekonomi masyarakat berbasis pertanian, perikanan, dan pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan.
Selain menyoroti aspek ekologis, Badko HMI Sulsel juga mengkritisi proses perencanaan dan kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dinilai belum transparan serta tidak melibatkan partisipasi bermakna masyarakat terdampak. Kondisi ini disebut bertentangan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan keadilan ekologis sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
“Pembangunan tidak boleh mengorbankan lingkungan dan masa depan generasi mendatang. Negara dan pemerintah daerah wajib memastikan setiap investasi berjalan dengan prinsip kehati-hatian ekologis,” lanjutnya.
Badko HMI Sulsel menyatakan akan terus mengawal isu ini dan siap menempuh langkah advokasi serta konsolidasi gerakan guna menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat Kabupaten Barru.
“Lingkungan hidup bukan untuk dikorbankan atas nama investasi. Keadilan ekologis adalah harga mati,” pungkasnya.


Tinggalkan Balasan Batalkan balasan