“Lebih parah terlihat di media-media sosial anak muda yang menjadi para pendukung kandidat,” paparnya.

Kata dia, melempar isu negatif berisi info hoax dan bernuansa mengungkit perbedaan SARA jelas dapat menimbulkan konflik yang lebih parah di kalangan masyarakat.

Kata Ika, sapaan akrab Ika Sahara, tujuan diskusi tersebut untuk menyampaikan kepada publik, terutama kalangan mahasiswa, pemuda dan para pendukung kandidat terkait potensi konflik sosial di pilkada.

“Disini kami juga ingin memberi pemahaman tentang dampak buruk jika marak beredar info hoax atau info yang mengandung kebencian bernuansa SARA di pilkada,” paparnya.

Tak hanya itu, tambah Ika, pihaknya juga ingin memberi pengertian sekaligus mengajak para tokoh, mahasiswa, pemuda serta simpatisan kandidat untuk bersama menjaga pilkada serentak di Sulsel berlangsung damai tanpa dinodasi konflik SARA. (*)